Kupang, Vox NTT– Presiden Joko Widodo mengabulkan sejumlah usulan warga eks Timor-Timur (Tim-Tim).
Ketua Forum Komunikasi Pejuang Timor Timur (FKPTT) Eurico Guterres mengaku pada 25 November lalu, dirinya bersama Tim 18 berdialog dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
“Usai saya menerima bintang tanda jasa tanggal 20 Agustus lalu kemudian saya berdialog dengan Presiden kurang lebih 20 menit dan beliau meminta saya untuk menyampaikan permintaan terkait dengan warga Eks Timor-Timur,” ujar Guterres saat jumpa pers di Kupang, Rabu (01/12/2021) siang.
Menurut dia, setelah kembali ke NTT dan mengunjungi sejumlah pengurus kabupaten, pihak Istana meminta agar bertemu dan berdialog dengan Presiden Jokowi pada 25 November 2021 di Jakarta.
“Kami menyampaikan sejumlah usulan dan semua disambut baik oleh Presiden Jokowi,” ujarnya.
Didampingi oleh Ketua Umum Untas (Uni Timor Aswa) Filomeno J Hornay, Guterres mengatakan, Presiden Jokowi akan membangun sebanyak 52 ribu rumah untuk warga eks Tim-Tim di NTT.
“Untuk peresmian Presiden akan datang nanti. Menteri ATR diperintahkan selama dua bulan untuk menyelesaikan terkait usulan rumah ini. Rumah yang kita usulkan 52 ribu. Sebanyak 27 ribu direnovasi dan 25 ribu bangun baru,” katanya.
Selain pembangunan rumah, menurut Guterres, Presiden Jokowi juga meminta sebanyak 100 orang putra-putri pejuang Tim-Tim agar ditempatkan di BUMN seluruh Indonesia.
“Hari ini kami kumpulkan 100 anak kami untuk dicek kelengkapan administrasi, ijazah, kesehatan, dan lain-lain agar nanti berkas mereka diantar ke Menteri Sekretaris Negara di Jakarta, nanti saya yang akan mengantarnya,” ujar Guterres.
“Ini tugas saya berkomunikasi terus dengan Menteri Sekretaris Negara,” sambungnya.
Selain dua hal tersebut, sia juga mengajukan persoalan terkait lahan tempat tinggal warga Eks Tim-Tim. Sebab, selama ini warga tersebut menempati tanah milik TNI.
Ia mengaku, timnya sudah bertemu langsung dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan menyampaikan persoalan itu.
Guterres pun berjanji akan membentuk kelompok kerja dan membentuk tim untuk mengawal usulan mereka ke Presiden.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Presiden atas diterimanya usulan. Baru terjadi di Presiden Jokowi, setelah 22 tahun kami berada di Indonesia mendapat perhatian seperti ini,” katanya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba