Jakarta, Vox NTT— Pandemi yang sedang berlangsung banyak mengubah gaya hidup, mengakibatkan lebih banyak orang kesulitan keluar dari perangkap metabolisme yang bermasalah.
Metabolisme sendiri merupakan mesin yang membuat tubuh berfungsi, memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan yang baik.
Seiring berjalannya waktu, pandemi mengakibatkan masalah kesehatan seperti kualitas tidur yang buruk karena kecemasan dan stres, di mana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan imbauan bekerja dari rumah menyebabkan penurunan metabolisme karena gaya hidup yang minim pergerakan.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan kondisi serius seperti obesitas, masalah pencernaan, rambut rontok atau bahkan hiperglikemia, hipertensi dan hiperlipidemia.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga metabolisme yang baik sebagai kunci dari tubuh yang sehat.
Garmin, brand pelopor navigasi GPS dan perangkat nirkabel terbaru, dengan lebih dari 60 juta pengguna aktif di seluruh dunia menggunakan teknologi kesehatan untuk melacak data pengguna secara akurat.
Hal ini bertujuan untuk mengukur status kesehatan pengguna secara ilmiah sehingga dapat memandu pengguna mencapai tujuan kesehatan mereka secara efisien.
Dengan merujuk pada “Kalori Istirahat” dan “Kalori Aktif” yang ditunjukkan pada jam tangan pintar (smartwatch) Garmin, pengguna dapat melacak total kalori yang dikonsumsi dan setiap perubahan dalam tingkat metabolisme mereka. Indikator kesehatan real-time lainnya seperti tingkat stres, Pulse Ox, pelacakan hidrasi yang dilacak dan ditampilkan di jam tangan juga dapat berfungsi sebagai pengingat bagi pengguna untuk lebih peduli terhadap kesehatan (health conscious).
Laporan Data Kesehatan Pengguna Garmin di Asia tahun 2021 melacak data dari Januari hingga September 2021.
Data tersebut menemukan bahwa pengguna dari negara dengan rata-rata menit intensitas mingguan lebih tinggi mengonsumsi lebih banyak kalori daripada negara lain, tidak hanya kalori aktif tetapi juga kalori istirahat.
Hal ini menekankan pentingnya olahraga dalam mempertahankan metabolisme yang baik.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa “Kalori Istirahat” pria dan wanita di Asia menurun secara signifikan pada rentang usia 55 tahun ke atas.
Pengguna yang lebih tua mencatat lebih banyak “menit intensitas mingguan” dibandingkan dengan rata-rata pengguna yang lebih muda.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengguna menjadi lebih sadar akan kesehatan seiring bertambahnya usia dan lebih mementingkan memulai gaya hidup aktif.
Dibandingkan dengan data tahun 2020, pengguna di sebagian besar negara Asia melacak “Kalori Aktif” yang lebih rendah dengan “Tingkat Stres” yang meningkat.
Ini dapat diakibatkan oleh pandemi yang sedang berlangsung dan pembatasan kegiatan luar ruang di sepanjang tahun.
Data pengguna dikumpulkan secara anonim untuk tujuan pengamatan jangka panjang dan pemahaman akan dampak berbagai faktor pada kesehatan.
Garmin senantiasa mengimbau pengguna untuk memiliki gaya hidup aktif melalui pemantauan kesehatan secara ilmiah.
Tren data Asia I: Tingkat metabolisme adalah kunci untuk orang berusia 55 tahun ke atas.
Berdasarkan “Kalori Istirahat” dari para pengguna di Asia pada tahun 2021, tiga negara dengan rata-rata kalori istirahat tertinggi adalah India (2.490 Kal), Korea Selatan (2.451 Kal), dan Hong Kong (2.402 Kal).
Sedangkan, tiga negara dengan rata-rata kalori istirahat terendah adalah Thailand (2.207 Kal), Jepang (2.232 Kal), dan Vietnam (2.287 Kal).
Semakin bertambah usia pengguna, semakin rendah kalori istirahat yang dimiliki.
Tren data juga mengungkapkan bahwa populasi di atas usia 55 tahun menunjukkan penurunan paling jelas dalam kalori istirahat yang dilacak, menurun secara signifikan dibandingkan dengan rentang usia sebelumnya.
Menurut Dr. Min-Shan, LI MD, Psikiater dari JUST!Mental Health Clinic, Taiwan, “Metabolisme (Basal Metabolic Rate) adalah pengukur di mana tubuh membakar kalori.
Baik untuk mempertahankan bentuk tubuh yang ideal maupun untuk memiliki gaya hidup aktif, ‘metabolisme’ adalah kuncinya.
Dengan meningkatkan intensitas olahraga atau memperbaiki kebiasaan hidup, masyarakat dapat meningkatkan metabolisme untuk mencapai tujuan kesehatan idealnya.”
Tren data Asia II: Tingkat aktivitas di Asia menurun pada tahun 2021, Indonesia menjadi yang terendah.
Berdasarkan “Intensitas Menit” mingguan pengguna Asia pada tahun 2021, Garmin menemukan tiga negara dengan rata-rata tertinggi adalah Hong Kong, India, dan Korea Selatan.
Di sisi lain, tiga negara dengan rata-rata menit intensitas terendah adalah Indonesia, Thailand, dan Taiwan.
Tiga negara dengan konsumsi kalori istirahat tertinggi juga memiliki menit intensitas mingguan paling besar, menunjukkan korelasi positif antara “Kalori Istirahat” dan “Menit Intensitas”.
Salah satu tren yang diamati di seluruh Asia adalah rata-rata menit intensitas mingguan dari populasi tua lebih besar dari populasi muda.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengguna bersedia menginvestasikan lebih banyak waktu untuk berolahraga teratur di setiap minggunya seiring dengan bertambahnya usia.
Di sebagian besar negara, menit intensitas mingguan yang dicapai oleh pria lebih panjang daripada wanita. Secara keseluruhan, menit intensitas mingguan pria pada usia 46-55 adalah yang terpanjang.
Akan tetapi, Indonesia merupakan satu-satunya negara di mana pengguna wanita mencapai 3,6% menit intensitas mingguan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengguna pria, yaitu masing-masing sebesar 29,74 menit dan 28,66 menit.
Menurut data yang dikumpulkan untuk konsumsi “Kalori Aktif”, nilai di sebagian besar negara di Asia menurun dibandingkan dengan tahun lalu.
Tren data Asia III: Tingkat stres di Asia secara keseluruhan meningkat, Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia. Peningkatan stres pria lebih besar daripada wanita.
Menurut data “tingkat stres” pengguna di Asia pada tahun 2021, tingkat stres negara-negara selain Tiongkok dan Vietnam meningkat dari tahun lalu, dan tingkat stres pria secara keseluruhan lebih tinggi daripada wanita.
Tingkat stres Indonesia menduduki peringkat tertinggi di Asia, disusul Filipina dan Malaysia.
Dibandingkan dengan data tahun 2020, Indonesia menunjukkan peningkatan stres tertinggi; tingkat stres pria berusia 26 hingga 45 tahun juga menjadi yang tertinggi di antara negara-negara lain di Asia pada rentang usia yang sama.
Ini dapat diakibatkan oleh pertempuran melawan pandemi secara terus-menerus dan kemacetan lalu lintas yang seringkali dihadapi oleh penduduk setempat.
Kesehatan adalah Pilihan. Pilih Garmin.
Scoppen Lin, Senior Director, Garmin Asia, menyampaikan, “Sebagai akibat dari pandemi dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran masyarakat akan kesehatan secara bertahap meningkat.
Pada tahun 2021, lini produk kesehatan dan kebugaran Garmin yang menghadirkan fitur kesehatan yang komprehensif, seperti pemantauan kadar oksigen dalam darah, mengalami pertumbuhan yang pesat sebesar 30% di pasar Asia.”
Scoppen menambahkan, “Garmin mendorong pengguna untuk memberikan perhatian jangka panjang pada kondisi kesehatan mereka dengan menggunakan pendekatan ilmiah, menjaga metabolisme yang baik dan mencapai tujuan kesehatan mereka secara progresif menggunakan smartwatch sebagai pendamping kesehatan dan kebugaran yang mereka butuhkan.”
Selain memantau fungsi kesehatan yang penting dan berkaitan dengan tingkat metabolisme, seperti kalori istirahat dan konsumsi kalori aktif, smartwatch Garmin memiliki daya tahan baterai yang besar dan dilengkapi dengan fitur pemantauan kesehatan yang komprehensif, termasuk detak jantung, saturasi oksigen, tingkat stres, pemantauan tidur lanjutan, energi tubuh, usia kebugaran, pelacakan hidrasi, dan fungsi kesehatan penting lainnya.