Kupang, Vox NTT- Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si menyatakan sudah saatnya polisi berbenah melakukan hal baik.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan melihat perkembangan di berbagai media sosial terhadap banyak kasus yang di-upload warganet.
“Ini waktunya kita berbenah untuk melakukan hal yang lebih baik. Bagaimana kita melihat perkembangan medsos terkait peristiwa yang diupload. Ini menjadi tugas kita semua,” kata Kapolri Listyo saat rapat koordinasi Anev Itwasum Polri, Yogyakarta, Jumat (17/12/2021).
Pernyataan Kapolda tersebut dipublikasi pada Fanpage Divisi Humas Polri Sabtu (18/12) sore.
BACA JUGA: Ada Telegram dari Kapolri, Kapolda NTT Mutasi ke Maluku
Banyak reaksi masyarakat atas pernyataan Kapolri tersebut.
Harapan untuk Kapolda NTT yang Baru
Sebagaimana diketahui, bersamaan dengan dikeluarkannya pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Drs. listyo Sigit Prabowo itu juga diterbitkan surat telegram mutasi sejumlah jabatan Kapolda di Indonesia melalui surat telegram nomor ST/2568/XII/KEP./2021 tanggal 17 Desember 2021.
Sebagaimana dilansir dari Okezone, tertera dalam telegram yang ditandatangani oleh AS SDM Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri itu yakni rotasi terjadi di posisi Kapolda Bengkulu Irjen Guntur Setyanto yang dimutasi menjadi Pati Bareskrim Polri dalam rangka pensiun.
Dalam surat itu dibeberkan, Kombes Zulpan Resmi Jabat Kabid Humas Polda Metro Jaya Sementara, ke depannya Kapolda Bengkulu akan ditempati oleh, Irjen Agung Wicaksono yang kini Wairwasum Polri.
Lalu, Kapolda Maluku Refdi Andri dimutasi sebagai Pati Sahli Kapolri dalam rangka pensiun. Penggantinya adalah Irjen Lotharia Latif yang sebelumnya menjabat sebagai kapolda NTT.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kapolda NTT akan dijabat oleh Brigjen Setyo Budiyanto yang sebelumnya merupakan Pati Bareskrim Polri penugasan pada KPK.
BACA JUGA: Ini Profil Brigjen Setyo Budiyanto, Kapolda NTT yang Baru
Melihat jejak Brigjen Setyo Budiyanto yang sebelumnya bertugas di KPK, Pengamat Sosial Politik asal Undana Lasarus Jehamat menaruh harapan besar agar metode penanganan kasus korupsi di NTT diterapkan dengan model penanganan korupsi di KPK.
“Harapannya kalau bisa Kapolda menerapkan model dan pola penerapan hukum di KPK untuk NTT, saya kira baik. Kedatangan Kapolda baru menjadi terang di tengah kegelapan korupsi di daerah ini,” ujar Lasarus, Sabtu petang.
Selain itu, demikian Lasarus, Kapolda menjadi pionir dalam menegakan tidak saja aturan secara umum tetapi terutama pionir dalam penegakan hukum berkaitan dengan tindakan korupsi di NTT.
Terpisah, Alfred Bau, Ketua ARAKSI NTT, menyampaikan selamat datang untuk Kapolda NTT yang baru.
“Selamat tinggal untuk Kapolda yang lama dan selamat datang Kapolda baru,” kata Alfred melalui telepon seluler, Sabtu petang.
Melihat rekam jejak Brigjen Pol Setyo Budiyanto, Alfred menaruh harapan besar akan menyelesaikan sejumlah kasus korupsi besar yang selama ini sudah dilaporkan ke Polda NTT, namun belum ada proses penyelesaiannya.
“Kapolda yang baru ini saya optimis. Kami sempat diskusi soal laporan kasus korupsi di NTT di KPK. Saya yakin ke depan kasus-kasus mega korupsi di NTT diselesaikan,” ujar Alfred.
Menurutnya, ada sejumlah kasus besar yakni, dugaan korupsi pengadaan beras bantuan di Provinsi NTT, dugaan korupsi Proyek Awololong, dugaan korupsi pengadaan bawang merah di Kabupaten Malaka yang hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari Polda NTT.
“Saya yakni Pak Budi bisa selesaikan ini nantinya,” tandasnya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba