Mama
Magnificat Maria lekat padamu
Menanak puisi:
Pada nasi, ikan, terasi, sambal kemudian sayur
Rahimmu diberkati:
Kami kenyang kau bahagia
Gundahmu kambuh
Bila mengecap mimpi; kami tak masuk surga
*Selamat Hari Ibu*
Sapu tangan
Hari ini hujan tak henti-hentinya jatuh dari mataku
Diam-diam Tuhan menitipkan sepotong sapu tangan pada puanku Magdalena dan lelaliku Yoseph:
“Nak engkau tak lagi sendiri,
Mencintaimu dalam doa adalah kami
Engkau tak lagi basah sebab kami ada”.
Remang-remang
Masih remang-remang
Kau panggil tuk bergegas
Penuhi kisah
Pertama pada remang-remang
Kedua pada nafas
Ketiga pada kisah kasih baru
Bersama nafas gantikan remang-remang
Aku ingin
Sejuk berteman kabut
Aku ingin seperti sejuk kabut
Dalam dekap; mencintaimu
Ady Klodor, menyukai bibir (mu) cangkir yang berisi teh. Tinggal di Gere-Maumere.