Kupang, Vox NTT- Massa pendukung Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Provinsi NTT Jefri Riwu Kore menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPD Demokrat NTT, Selasa (04/01/2022) siang.
Massa yang mengatasnamakan simpatisan Demokrat NTT menggelar aksi demonstrasi untuk menyikapi keputusan Ketua Umum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudoyono (AHY) yang dinilai buruk dan tidak demokratis.
“Kami mendesak keras Bapak Jefri Riwu Kore (Jeriko) untuk segera berhenti dan keluar dari keanggotaan Partai Demokrat NTT karena jasa dan kontribusi besar bapak selama 2 periode DPR RI dan 5 tahun pimpin Demokrat NTT sangat tidak dihargai,” demikian bunyi pernyataan sikap Ketua Aliansi Massa Aksi, Herison Arianto Kore.
“Sumbangan emas bapak Jeriko yang diakui AHY sebagai pelopor pertama dalam mengungkapkan rencana KLB Muldoko ternyata hanya isapan jempol belaka, loyalitas dan kesetiaan bapak Jeriko dalam menjaga Demokrat NTT dari anasir KLB Muldoko dibalas dengan pengkianatan AHY,” tulis Herison.
Ia mengatakan, AHY sungguh-sungguh pemimpin yang tidak bermoral dan tidak memiliki jiwa korsa. Para pejuang garis depannya dia “bunuh” dengan tangan dingin, karena kepentingan sempitnya.
Sebab itu, Herison menyerukan kepada semua simpatisan yang pro-Jeriko dan mencintai demokrasi, untuk berhenti mendukung Partai Demokrat.
Sebab jika tetap mendukung, maka akan dikecewakan. Kata dia, Demokrat bukan partai yang luhur untuk menjaga demokrasi di tubuhnya sendiri.
“Hasil kemenangan Musda 12 suara untuk kepemimpinan Jeriko dikhianati oleh Ketum partainya sendiri. Tidak ada lagi yang tersisa dari kebanggaan kami terhadap partai ini,” katanya.
AHY menurut dia, adalah pemimpin yang egois dan tipis telinganya. Dia hanya sanggup mendengar bisikan Benny Kabur Harman (BKH) dan gerombolannya.
AHY juga dinilai Herison tidak peduli dengan aspirasi nyata dari warga Demokrat NTT yang mencintai Jeriko.
Anak sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu masuk dalam perangkap politik identitas BKH di NTT yang hanya pro pemimpin yang sama suku dan agamanya. Kondisi ini menurut Herison, merupakan awal kehancuran Demokrat NTT.
“Susah mas Ketum mau nyapres kalau mudah diatur-atur begini,” tegasnya.
Herison menambahkan, AHY adalah pemimpin muda yang belum matang dan belum sanggup mengelola demokrasi dalam partainya sendiri.
AHY juga dinilai bukan negarawan. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Herison menyebut AHY pemimpin muda karbitan, yang tidak patut menjadi contoh bagi generasi muda bangsa.
“Same on you AHY, kamu sangat memalukan AHY. Habis lenyap kebanggaan kami merawat partai selama ini dengan keputusanmu yang sangat tidak negarawan,” katanya.
“Memang kalau hanya kelas Mayor saja tok tidak akan pernah sanggup menjadi jenderal perang kebanggaan kami warga Demokrat. Kami menyatakan berhenti untuk merawat dan mencintai Partai Demokrat NTT karena pemimpin yang buruk seperti Ketum AHY. Anda gagal jadi harapan kami ketum AHY,” tegasnya.
Pantauan VoxNtt.com, massa aksi selain berorasi di depan Kantor DPD I Demokrat NTT di Kupang, juga membakar sejumlah bendera dan baliho Partai Demokrat dan AHY.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba