Maumere, Vox NTT- Direktur Stefanus Gandi (SG) Institut, Stefanus Gandi, mengingatkan para imam untuk tidak hanya fokus pada karya kegembalaan, tetapi juga mengurus ekonomi umat.
Menurut Stefan, para pastor harus menjadi corong untuk memberdayakan umat agar bisa berwirausaha. Upaya tersebut tentu saja demi menciptakan kesejahteraan umat.
“Selain menggembalakan umat melalui karya-karya kerasulan, para imam juga memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan perekonomian umat,” ujar Direktur Indojet Sarana Aviasi itu saat seminar di Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikka, Senin (22/01/2022).
Stefan juga berharap para imam tidak menjalankan praktik bisnis untuk kepentingan pribadi, tetapi lebih fokus untuk membawa umat bisa berwirausaha yang baik agar meningkatkan perekonomian umat.
“Imam tidak boleh berbisnis untuk kepentingan pribadi. Imam harus menjadi corong untuk mengajarkan umat berwirausaha,” ujar Stefan saat menjawab pertanyaan salah satu siswa dalam seminar.
Ia menegaskan, peran dan kemampuan imam sangat diperlukan umat, terutama pemberdayaan di bidang wirausaha.
“Ini juga bagaimana meningkatkan perekonomian melalui usaha bertani yang mampu membawa para petani pada kesejahteraan hidup,” katanya.
Senada dengan Stefan, Direktur Perennial Institute Dr. Mantovanny Tapung menjelaskan dari data yang ada, pada 10 tahun terakhir populasi umat Katolik di dunia mengalami penurunan sekitar 4 sampai 6 persen.
Selain itu, banyak umat Katolik yang berpindah agama karena faktor ekonomi. Karena itu, peran imam sangat penting dalam memberdayakan ekonomi umat.
“Sekarang ada Gereja De-nominasi yang mempekerjakan para pengangggur (orang Katolik) untuk bekerja dengan mereka. Pelan-pelan para pengnggur yang sudah bekerja ini diajarkan untuk ikut ajaran mereka. Lagi-lagi ini karena masalah perut. Ketika orang lapar dan ada orang yang beri mereka pekerjaan maka mudah sekali untuk dipengaruhi,” ujarnya.
Penulis: Ardy Abba