Larantuka, Vox NTT- Preases Seminari San Dominggo Hokeng, Pastor Dr. Gregorius Harian Lolan, Pr mengaku sangat gembira ketika dikunjungi tim literasi kirab lintas Flores.
Kirab literasi menyusuri beberapa titik di Pulau Flores itu digagas oleh Stefanus Gandi (SG) Institut dan Perennial Institut. Mereka datang mulai dari Labuan Bajo Manggarai Barat hingga Larantuka Flores Timur.
“Kami sangat gembira menunggu menyambut kehadiran tim literasi ini,” ucap Pastor Gregorius dalam sambutannya saat membuka seminar bertajuk ‘Urgensi Literasi Jurnalistik Kewirausahaan dan Digital di Era Disrupsi’ di sekolah itu, Selasa (25/01/2022) sore.
Ia mengaku saat ini Seminari San Dominggo Hokeng, Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulang Gitang, Kabupaten Flores Timur, memiliki 283 siswa.
Menurut Pastor Gregorius, pada semester genap tahun anggaran 2021/2022, pihaknya mempunyai satu program kecil yang secara khusus memperhatikan budaya bangsa.
“Langkah yang kami lakukan sederhana yaitu angkat buku, buka, dan baca. Kami hanya punya target ini dengan indikatornya kalau sudah mulai angkat dan sudah bisa kebuka dan baca siapa tahu dapat sesuatu yang lebih berguna dan bermanfaat,” jelas dia.
Sebab itu, ia berharap kehadiran tim kirba literasi lintas Flores bisa membantu dan mendukung program di Seminari San Dominggo Hokeng tersebut.
“Karena itu saya sangat gembira mengucapkan banyak-banyak terima kasih,” kata Pastor Gregorius.
Sementara itu, sebagaimana dikabarkan sebelumnya, Direktur Stefanus Gandi (SG) Institut, Stefanus Gandi, mengingatkan para imam untuk tidak hanya fokus pada karya kegembalaan, tetapi juga mengurus ekonomi umat.
Menurut Stefan, para pastor harus menjadi corong untuk memberdayakan umat agar bisa berwirausaha. Para imam harus lebih lihai dalam memberdayakan umat untuk berwirausaha demi menciptakan kesejahteraan umat.
“Selain menggembalakan umat melalui karya-karya kerasulan, para imam juga memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan perekonomian umat,” ujar Direktur Indojet Sarana Aviasi itu saat seminar di Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikka, Senin (22/01/2022).
Stefan juga berharap para imam tidak menjalankan praktik bisnis untuk kepentingan pribadi, tetapi lebih fokus untuk membawa umat bisa berwirausaha yang baik agar meningkatkan perekonomian umat.
“Imam tidak boleh berbisnis untuk kepentingan pribadi. Imam harus menjadi corong untuk mengajarkan umat berwirausaha,” ujar Stefan saat menjawab pertanyaan salah satu siswa dalam seminar.
Ia menegaskan, peran dan kemampuan imam sangat diperlukan umat, terutama pemberdayaan di bidang wirausaha.
“Ini juga bagaimana meningkatkan perekonomian melalui usaha bertani yang mampu membawa para petani pada kesejahteraan hidup,” katanya.
Senada dengan Stefan, Direktur Perennial Institute Dr. Mantovanny Tapung menjelaskan dari data yang ada, pada 10 tahun terakhir populasi umat Katolik di dunia mengalami penurunan sekitar 4 sampai 6 persen.
Selain itu, banyak umat Katolik yang berpindah agama karena faktor ekonomi. Karena itu, peran imam sangat penting dalam memberdayakan ekonomi umat.
“Sekarang ada Gereja De-nominasi yang mempekerjakan para pengangggur (orang Katolik) untuk bekerja dengan mereka. Pelan-pelan para pengnggur yang sudah bekerja ini diajarkan untuk ikut ajaran mereka. Lagi-lagi ini karena masalah perut. Ketika orang lapar dan ada orang yang beri mereka pekerjaan maka mudah sekali untuk dipengaruhi,” ujarnya.
Penulis: Ardy Abba