Labuan Bajo, Vox NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT telah mengalokasikan anggaran sebanyak satu miliar untuk perbaikan jalan di Kecamatan Kuwus yang mengalami rusak parah akibat longsor pada tahun 2019 lalu.
Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Mabar Benediktus Nurdin menyebut, tahun ini anggaran sudah ada di APBD tahun anggaran 2022.
“Anggaran tersebut untuk menangani bencana di Kampung Bilas, Kelurahan Golo Ru,u, Kecamatan Kuwus,” katanya kepada VoxNtt.com, Kamis (03/02/2022).
Benediktus berharap, agar Pemda Mabar melalui Dinas Bina Marga, Binas Konstruksi dan Perhubungan segera mempercepat proses pengerjaan agar aktivitas masyarakat tidak terhambat.
Sebelumnya, tiga tahun yang lalu tepatnya tahun 2019, ruas jalan yang terletak di Bilas, Kelurahan Golo Ru’u Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat, dilanda longsor. Jalan tersebut merupakan satu-satunya jalur penghubung masyarakat Kecamatan Kuwus Barat.
Sejak saat itu, ruas jalan tersebut sangat sulit dilalui kendaraan roda empat. Kondisi demikian mendorong masyarakat dan aparat kelurahan setempat untuk menyampaikan laporan kepada pemerintah daerah (Pemda) Mabar.
Tiga tahun berlalu, kondisi jalan tersebut pun tidak kunjung diperbaiki. Mesti sudah berulang kali menyampaikan laporan dan meminta Pemda untuk menangani, namun usaha itu hanyalah sia-sia. Menurut warga setempat, Pemda Mabar sudah tidak peduli dengan kondisi tersebut.
Karena semakin parah, pada Jumat (28/01/2022), warga setempat berupaya untuk memperbaikinya. Namun, upaya warga tidak berhasil. Kondisi yang curam karena bertahun-tahun dikikis air hujan memberatkan warga.
Salah seorang warga setempat Pilipus Jaman menjelaskan, kondisi jalan tersebut mengancam keberadaan rumahnya. Apalagi, rumahnya berada tepat di jalan yang kini dilanda longsor.
Ia mengisahkan, selama ini kendaraan yang melintasi jalur tersebut terpaksa harus mengambil posisi lebih dalam sampai menyentuh tembok penahan rumahnya. Akibatnya, tembok penahan rumah hampir saja roboh.
Kondisi tersebut terpaksa dilakukan mengingat bahwa sudah tiga tahun jalan tersebut belum diperbaiki.
Selama ini, tanah yang tersisa dari longsor perlahan terkikis air hujan sehingga hanya tersisa satu meter badan jalan yang masih utuh.
“Keluhan itu kami sampaikan kepada Lurah, Camat dan ada dari Pemerintah Daerah yang datang. Mereka pihak pemerintah sering datang ke sini, tapi tidak ada tanda-tanda untuk perbaikan. Kami sangat kecewa,” jelas Pilipus.
Selain menyebabkan kendaraan sulit melintas dan rumah terancam roboh, dampak lain dari longsor yang tidak tertangani yakni pada hasil pertanian warga.
Pilipus mengisahkan, tumpukan tanah longsor telah menutup total saluran air yang merupakan satu-satunya saluran untuk mengairi 50 ha lahan milik para petani. Saluran tersebut akhirnya ambruk. Air tidak lagi mengalir dengan baik karena salurannga jebol.
Untuk mengairi sawah, warga hanya bisa mengharapkan air hujan. Kondisi demikian berdampak buruk terhadap penghasilan warga yang turun drastis.
Warga setempat menurut Pilipus, juga mengalami kesulitan mengangkut hasil komoditi yang dihasilkan karena kendaraan besar pengangkut komoditi tidak bisa melintas. Padahal, warga sekitar itu juga menaruh hidup pada komoditi berupa cengkih. Namun mengalami kendala karena akses jalan yang putus.
Terhadap kondisi tersebut, warga setempat menurut Pilipus, berharap penuh pada Pemda Mabar untuk segera mengambil langkah perbaikan. Namun, kalau saja Pemda juga masih bersikap “bodoh amat” maka ia tidak segan-segan memblokade total jalan tersebut karena mengancam posisi rumahnya.
“Kalau tidak kunjung diperbaiki, maka terpaksa kami tutup jalan ini, sehingga tidak mengancam kerusakan rumah. Jadi kami minta tolong agar diperbaiki,” tutup Pilipus.
Jadi Perhatian Pemerintah Kecamatan
Pemerintah Kecamatan Kuwus bersama warga dan aparat Kelurahan Golo Ru’u ramai-ramai memperbaiki jalan yang telah lama tidak diperhatikan oleh Pemda.
Pemerintah Kecamatan Kuwus yang dipimpin langsung oleh Camat Gabriel Bagung bergerak memperbaiki jalan.
Mereka dibantu oleh aparat kelurahan setempat dan sebagian warga Bilas serta beberapa orang aparat TNI dan Polres Mabar.
BACA JUGA: Tanggapi Keluhan Warga, Pemerintah Kecamatan Kuwus Perbaiki Jalan yang Bertahun-tahun Rusak
Camat Gabriel mengaku, perbaikan yang dilakukan yakni dengan penimbunan batu yang dilengkapi dengan campuran semen dan pasir pada titik longsor.
Ia berharap agar perbaikan tersebut bisa sedikit membantu kendaraan roda empat supaya bisa melintas.
Sejauh ini, lanjut Camat Gabriel, dirinya telah mendapat informasi dari Pemda melalui OPD teknis dan Anggota DPRD Dapil II bahwa anggaran perbaikan sudah dianggarkan pada tahun 2022.
Untuk itu, ia mengharapkan agar masyarakat setempat tidak mengambil langkah blokade jalan.
“Kami sudah dekati tokoh masyarakat dan lurah setempat agar bersabar dan saya sudah tegaskan tidak ada masyarakat yang sepihak menutup ruas jalan ini yang dapat menimbulkan keresahan dari pengguna jalur ini. Lurah Golo Ru’u dan staf saya sudah perintahkan tetap pantau setiap hari,” tutur Camat Gabriel.
Penulis: Sello Jome dan Igen Padur
Editor: Ardy Abba