Internasional, Vox NTT- Kekaisaran Romawi merupakan periode dari kekuasaan Romawi Kuno yang berlangsung dari abad 31 SM hingga 475 SM.
Kekaisaran Romawi memiliki bentuk pemerintahan monarki yang dipimpin oleh seorang kaisar. Salah satu kaisar yang pernah memimpin adalah Caligula atau Gaius Caesar.
Caligula mulai naik tahta pada tahun 37 Masehi setelah Tiberias wafat. Ia memimpin hingga 41 Masehi. Masa pemerintahannya yang pendek ditandai dengan kekejaman yang luar biasa. Ia terkenal sebagai kaisar yang kerap melakukan hal-hal aneh.
Mulai dari sering memerintahkan rakyatnya untuk bunuh diri, berhubungan dengan saudari kandungnya sendiri, dan melakukan hal semena-mena lainnya.
Tak heran, jika Caligula dikenal sebagai kaisar Romawi yang kejam dan gila. Melansir dari berbagai sumber, berikut fakta seputar Caligula:
1. Caligula Awalnya Adalah Kaisar yang Baik
Melansir dari laman wikipedia, Caligula atau Gaius Caesar merupakan putra termuda dari pasangan Germanicus dan Vipsania Agrippina maior. Ia masih cicit dari Kaisar Agustus. Sejak kecil, ia tinggal di perkemahan tentara. Hal itulah yang membuatnya mendapat julukan ‘Caligula’ yang berarti sebagai sandal (prajurit) kecil dari bahasa latin caligae.
Ayahnya Germanicus meninggal dunia pada tahun 19 di wilayah Timur dalam keadaan mencurigakan. Sedangkan ibunya, dibuang oleh Tiberius hingga tewas kelaparan karena menuduh Tiberius sebagai pelaku pembunuhan suaminya. Tak hanya itu, kedua kakak Caligula (Nero dan Drusus) juga ikut dibunuh.
Sementara Caligula berhasil selamat karena pada saat itu dirinya masih sangat muda. Semenjak itulah ia hidup bersama pamannya, Tiberius. Setelah pamannya itu meninggal, Caligula pun naik tahta. Di masa awal pemerintahannya, Caligula yang kala itu masih berusia 24 tahun nyatanya dapat memimpin dengan sangat baik.
Caligula melakukan perubahan di sistem pemerintahan pada saat itu seperti mempublikasikan anggaran kekaisaran yang tidak dilakukan oleh Tiberius, memperbaiki sistem pemilihan umum yang dirancang untuk mengembalikan hak suara bagi rakyat, dan lain sebagainya.
Naiknya Caligula menjadi kaisar merupakan harapan baru bagi orang romawi maupun seluruh dunia. Caligula bahkan sempat memiliki panggilan kesayangan dari bangsa romawi.
2. Mulai Berubah dan Suka Perintah Orang untuk Bunuh Diri
Setelah sekitar tujuh bulan memimpin, Caligula kemudian jatuh sakit. Setelah berhasil sembuh, penyakit itu justru seolah mengubah prilaku Caligula yang baik, menjadi seorang penguasa kejam dan gila. Caligula mulai mengeksekusi orang-orang yang dekat dengan dirinya, menyiksa musuh-musuhnya, dan membuat peraturan-peraturan absurd.
Caligula bahkan memiliki kebiasaan untuk memberikan perintah kepada rakyatnya agar bunuh diri. Ia pernah meminta Gemellus untuk bunuh diri dengan menjatuhkan diri di atas pedang. Hal ini dilakukan karena Gamellus merupakan saingan Caligula sebagai pewaris tahta Roma dari Tiberius, kakek mereka.
Sejak saat itu, memerintahkan orang untuk bunuh diri kemudian menjadi kegemaran Caligula. Bermacam-macam orang dari berbagai lapisan masyarakat telah diperintahkannya untuk mengakhiri hidup mereka sendiri. Dengan memerintahkan hal itu, rasa kedewaan Caligula semakin bertambah.
3. Ingin Menjadi Dewa
Caligula bahkan disebut bermimpi ingin menggantikan Zeus sebagai rajanya para dewa. Dia meminta orang-orang untuk membungkuk, bahkan mencium kakinya. Demi mewujudkan keinginannya itu, Caligula kemudian membangun sebuah kuil untuk dirinya sendiri.
Ia lalu mengundang pendeta dalam pembukaan kuil dengan berdandan seperti wanita.
Yang lebih ekstrim lagi, Caligula bahkan disebut berencana memenggal kepala patung Zeus di kuil, dan menggantinya dengan patung kepala dirinya.
Selain memiliki keinginan memenggal kepala Zeus, Caligula juga mengaku tidak menyukai Neptunus. Ia kemudian memerintahkan pasukannya untuk memerangi Neptunus. Mereka berbondong-bondong menembakkan panah ke lautan dan melawan ombak yang datang dengan harapan, hal itu dapat menyakiti Neptunus.
4. Punya Perilaku Seksual Menyimpang
Caligula juga dikenal sebagai kaisar yang memiliki perilaku seksual menyimpang. Ia disebut sering melakukan inses atau hubungan dengan beberapa saudari kandungnya.
Salah satunya ialah Drusilla. Bahkan, Caligula disebut sempat memaksa Drusilla untuk meninggalkan suaminya.
Dikisahkan juga, bahwa Caligula pernah mendadak memutuskan sendiri menjadi pengantin lelaki saat menghadiri acara pernikahan salah satu rekannya.
5. Memperlakukan Kuda Kesayangannya dengan Tak Biasa
Keanehan Caligula pun bertambah ketika ia mengumumkan resmi mengangkat kuda kesayangannya, Incitatus menjadi konsul. Ia bahkan menyediakan rumah mewah lengkap dengan sejumlah pelayan, untuk mengurus kuda itu.
Ia juga kerap membawa kudanya itu untuk makan malam bersama di meja makan. Caligula benar-benar memperlakukan kuda kesayangannya itu seperti manusia.
Semua itu belum memuaskan rasa humor Caligula yang sudah tidak beres, maka ia pun menunjuk kudanya itu untuk menjadi pendeta di sebuah kuil.
6. Tewas di Tangan Pengawalnya
Melihat gaya kepemimpinan Calindula yang semakin aneh dan menyimpang, hal itu tentu menimbulkan keresahan pada semua orang. Tak hanya rakyat biasa, para pejabat dekatnya pun merasakan hal yang sama.
Kemudian, diam-diam para pejabat bersekongkol membuat rencana untuk membunuh sang kaisar. Para pejabat ini kemudian mengutus seorang pengawal untuk menghabisi Caligula dengan cara ditusuk.
Caligula pun tewas dibunuh oleh pasukannya sendiri. Dia tewas pada usia 28 tahun, setelah berkuasa selama 3 tahun 10 bulan sebagai kaisar Romawi.
Sumber: Merdeka.com