Labuan Bajo, Vox NTT- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menyebut Gua Batu Cermin, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), sangat unik dan original.
“Tempat ini sangat unik dan original. Narasi serta cerita yang dibangun bisa menjadi wawasan dan pengalaman baru kepada para pengunjung,” ujarnya saat mengunjungi Gua Batu Cermin, Jumat (28/01/2022).
Gua Batu Cermin sendiri merupakan salah satu destinasi wisata dalam kota Labuan Bajo yang rencananya akan menjadi salah satu tempat berlangsungnya rapat side event G20.
Terletak tidak jauh dari pusat kota Labuan Bajo, Gua Batu Cermin menjadi salah satu destinasi potensial dan unik yang ada di Labuan Bajo.
Selain itu, begitu banyak sejarah dan cerita di balik destinasi ini.
Hal inilah yang menjadi pusat perhatian Sandiaga Uno saat berkunjung ke destianasi tersebut.
Menurutnya, destinasi ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata edukasi.
Sandiaga menjelaskan, Kemenparekraf siap mendukung dengan berbagai pelatihan dan pendampingan sehingga ada peningkatan kapasitas dalam hal pelayanan di Gua Batu Cermin.
“Intinya kami mendukung persiapan dari Gua Batu Cermin ini sebagai salah satu venue side event G20 di Labuan Bajo. Kami juga akan bantu dengan upskilling dan reskilling. Ini adalah bagian dari kebangkitan ekonomi kita, mudah-mudahan bisa membuka lapangan pekerjaan dan peluang usaha karena di sini, sudah disiapkan PUPR untuk tempat souvenir dan berbagai produk lokal lainnya. Kami dari Kemenparekraf siap tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujar Sandiaga.
Sandiaga juga menegaskan konsep pariwisata premium yang masih sering disalahartikan. Premium dalam hal ini bukan berarti mahal tetapi berkualitas dan tidak mengejar kuantitas.
“Super premium berarti destianasi berkualitas terutama dari segi pelayanan dan titik beratnya bukan pada kuantitas atau jumlah. Semua lini akan disentuh kebijakan yang berkeadilan, berdaya saing, dan berkelanjutan seperti di Batu Cermin ini, ekosistem alamnya tidak diusik dan penataan infrastruktur hanya mengikuti alur. Ini adalah salah satu bentuk kualitas yang kita maksud,” ujar Sandi.
Hal yang sama juga disampaikan Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina.
Ia menyampaikan bahwa BPOLBF siap memberi berbagai pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pelayanan atau hospitality di Labuan Bajo serta membangun narasi di balik destinasi.
“Sama seperti yang disampaikan Menparekraf tadi, kami akan membangun narasinya, bagaimana story telling-nya dari awal sampai akhir sehingga pengalaman wisatawan itu tidak hanya melihat gua tetapi juga lengkap dengan edukasi karena di balik keberadaan gua ini ada cerita dan sejarah yang bisa menambah wawasan bukan saja untuk wisatawan tetapi juga akan berkelanjutan sampai anak cucu kita,” jelas Shana.
Shana mengatakan, pelatihan dan pendampingan akan terus dilakukan untuk menyokong sirkular ekonomi dan menghidupkan masyarakat setempat.
Turut hadir dalam kegiatan ini, perwakilan Pemerintah Manggarai Barat, yaitu Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Pius Baut.
Pius mengatakan, sinergi yang dapat dihadirkan adalah dalam bentuk kolaborasi dan kerjasama dan hal tersebut akan didiskusikan bersama antara BPOLBF sebagai satker di bawah Kemenparekraf dan Perumda Bidadari.
Penulis: Ardy Abba