Oleh: Yohanes Mau
(Misionaris SVD, asal Belu Utara, NTT-Indonesia.
Kini tinggal di Zimbabwe)
“When every foul come there to choose his mate” (“Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya”)
Burung pun tahu saatnya akan tiba, dan kepada siapakah mesti akan menjatuhkan pilihannya. Berawal dari jawaban semesta inilah cinta merespon secara alami berdasarkan perubahan-perubahannya.
Hingga menjelang 14 Februari 2022 ini berbagai tulisan tentang hari kasih sayang telah dipublikasikan di berbagai koran cetak dan online, majalah dan tabloid, tidak kalah juga aneka media sosial yang sedang gencar di tengah kemajuan zaman hari ini turut mempublikasikannya.
Semua tulisan berkisah tentang hari kasih sayang dan tawaran nuansanya. Hari kasih sayang menjadikan rujukan untuk saling menyayangi satu sama lain sebagai sesama ciptaan.
Lebih dari itu mengalirkan kasih sayang yang sungguh terpancar dari lubuk hati terdalam kepada para kekasih. Kekasih adalah figur yang dijadikan sebagai belahan jiwa.
Kepadanya hati terpaut dan kedua lawan jenis menjalin keharmonisan cinta oleh adanya kecocokan diantara kedua hati yang berbeda.
Bercermin dari musim cinta burung-burung datang dan memilih pasangannya, begitu juga kaum mudah dan remaja datang memilih pasangan kekasih hati untuk menata hidup ini ke arah yang lebih baik dari kemarin menuju esok yang masih penuh dengan misteri.
Merayakan Valentine’s day adalah mengenang akan kisah cinta yang telah menjadi anutan untuk saling cinta satu sama lain sebagai sesama manusia.
Manusia membutuhkan satu sama lain. Manusia mesti memiliki hati yang mampu mengalirkan cinta sejuk kepada hati yang lain, agar hati yang lain pun mampu bertahan memaknai hidup di tengah derasnya badai kehidupan ini.
Tahun 2020 sampai 2022 ini gaung Covid-19 sedang melangit. Anak-anak negeri mati dan tetes air mata basahi tapak ziarah panjang tanpa henti.
Hati terluka karena ditinggal pergi oleh para kekasih. Akhirnya cinta menangis di pinggiran jalanan. Ingin memeluk bahagia namun apalah daya, dia yang telah menjadi pilihan terbaik telah tiada untuk selamanya.
Dia pergi sebelum musim cinta ini tiba.
Kini tiada lagi saat-saat indah untuk saling membagikan balutan cinta.
Lantas kepada siapakah akan dibagikan hatiku ini? Padahal hati ini hanyalah untukmu. Engkau yang pernah merasakan getar dari detak ini, dan detakan tahun ini tanpa jamahan sejuk tanganmu.
Oh, betapa sedihnya musim kasih sayang tahun ini. Kasih sayangku ini hanyalah bertepuk sebelah tangan.
Namun kuyakin bahwa cinta dan rasa sayang ini akan abadi untukmu dan tak akan terbagi kepada hati siapa pun.
Covid-19 adalah reaksi alam yang tak membiarkan makluk merayakan bahagia di tengah lenggangnya semesta maha luas ini. Ia merengut hingga yang terbaik di dalam hidup ini.
Dada tidak hangat lagi seperti malam-malam yang telah pergi oleh balutan hangat kasih sayang.
Kini hidup hanyalah sebatang kara dengan modal beratapkan langit dan embun membasahi tubuh tanpa kasihan sedikit pun.
Berkaca pada kasih sayang yang telah diwariskan oleh Valentinus ini maka manusia disadarkan kepada titik tertinggi bahwa sekecil apa pun apresiasi dan ungkapan terima kasih adalah pemberian rasa hormat kepada lawan jenis sebagai makluk yang mulia.
Kehadiran lawan jenis menjadi sempurna menata dunia ini menjadi indah. Kehadiran lawan jenis menata padang pasir hidup dunia ini menjadi taman bunga yang indah dengan aneka pancaran sejuk dan aromanya yang mewangi.
Mencinta artinya memberikan segalanya yang ada tanpa tersisa. Mencinta artinya memberi hingga tuntas dengan segala totalitas dirinya tanpa memperhitungkan untung dan rugi. Memberi tak harap kembali.
Memberi adalah kebahagiaan yang menghantar kepada kemerdekaan batin. Janganlah tunggu hingga musim kasih sayang itu tiba baru bagi rasa sayangmu kepada para kekasihmu tetapi jadikanlah hari-hari hidupmu menjadi valentine’s day.
Bagikan cinta dan sayang kepada para kekasih hingga mereka merasa kepenuhan di dalam kasih. Musim kasih sayang hanyalah momen untuk mengenang dan memperbaharui sejauh mana setia dalam berkanjang kasih sayang yang selama ini terjalin?
Berikanlah cintamu kepada para pencintamu. Janganlah tahan-tahan. Yakinkanlah hati bahwa hari ini pergi dan tak kan kembali lagi.
Mungkin yang ada pada hari esok adalah penyesalan saja. Maka yang terbaik adalah janganlah merayakan valentine’s day di setiap 14 Februari.
Jadikanlah setiap hari menjadi valentine’s day maka di sana tidak perlu untuk menunggu kapan tiba hari raya valentine’s day?
Valentine’s day di Tengah Covid-19
Hari raya kasih sayang tak lekang oleh gaung Covid-19 dengan aneka variantnya. Kasih sayang itu terus mengalir dari sumber mata air yang kekal.
Dunia kini memanfaatkan hari kasih sayang sebagai momen untuk memantapkan relasi dengan aneka pemberian kejutan-kejutan berupa kado.
Semuanya itu bertujuan untuk setia bertahan di tengah derasnya aneka tawaran dunia yang menggiurkan.
Kasih sayang dan cinta mesti dipupuk dengan hati yang besar agar tetap bertumbuh subur di tengah derasnya wabah Covid-19.
Secara pribadi saya menganalisa bahwa virus corona ini diciptakan untuk menguji setia setiap hati manusia dalam berpegang teguh akan kasih sayang terhadap para kekasih hati.
Hati kekasih siapakah yang setia mencairkan seluruh totalitas cintanya kepada para kekasih di kala digerogoti virus ini?
Cinta yang setia adalah dia yang setia bertahan di tengah derasnya badai hidup. Kasih sayang tidak akan lentur oleh apa pun tawarannya.
Kasih sayang akan setia mengikuti kekasihnya ke mana pun ia pergi bahkan ke liang lahat sekali pun merelahkan hati untuk turut serta.
Valentine’s day menggoreskan sedikit kado sederhana di tengah wabah Covid-19 sebagai bukti bahwa corona tak mampu menggerogoti kasih sayang diantara kedua hati.
Bukti itulah yang dijadikan sebagai kenangan hingga selesai napas. Dan apabila ada ketidak sesuaian di dalam ziarah hidup maka bukalah kenangan itu dan tunjukkan kepada kekasih hati, maka di sanalah Anda disadarkan untuk tetap saling mengasihi dan menyanyangi di dalam situasi sulit apa pun.
Jika mampu melewati hidup dengan beberapa tawaran ide ini maka saya yakin hidup akan bahagia dan anda tak perlu menyesal hingga napas selesai di bumi.
Selamat valentine’s day. Semoga hari ini membebaskan dan menghantarmu kepada kebahagiaan.
Bahagia yang sesungguhnya adalah berkasih sayang setiap hari tanpa harus menunggu tibanya tanggal 14 februari setiap tahun. Ber-valentine’s day-lah setiap hari.