Kefamenanu, Vox NTT-Personel gabungan dari TNI, Polri dan pemerintah kabupaten TTU saat ini telah disiagakan guna menghadapi bencana alam.
Hal itu ditunjukkan dengan apel pasukan yang dilaksanakan di halaman depan Mapolres TTU, Jumat (18/02/2022).
Terpantau media ini, apel yang dipimpin oleh Wakapolres TTU Kompol Herman Lona tersebut dihadiri oleh Sekretaris BPBD TTU Yoseph Mokos, Plt. Kadis Kesehatan Robert Tjeunfin, Kasat Pol PP Agusto S.M.Solokana perwakilan Kodim 1618/TTU, serta jajaran perwira dan anggota Polres TTU.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutannya yang dibacakan Wakapolres TTU Kompol Herman Lona menuturkan, bencana Seroja yang terjadi bulan April 2021 lalu telah menelan korban yang cukup besar, di mana terdapat 182 jiwa meninggal dunia, 47 orang dinyatakan hilang, 115 orang luka-luka serta 53.745 orang terpaksa harus mengungsi.
Selain korban jiwa, jelasnya, terdapat 3518 unit fasilitas umum yang rusak serta 53.432 unit rumah warga yang rusak dan masih ditangani hingga saat ini.
Menurutnya, badai Seroja telah memberikan banyak pelajaran berharga.
Saat ini harus memperbaiki sistem koordinasi dan kerja sama dalam upaya penanggulangan bencana.
“Kita hendaknya tidak terjebak dalam kolaborasi cangkang, yang di mana adalah kolaborasi semua, pihak-pihak yang terlibat dibatasi oleh ego sektoral sehingga nampak sama-sama bekerja tetapi tidak bekerjasama,” tandas Gubernur NTT periode 2018-2023 itu.
Gubernur Viktor menambahkan, pada 18 Oktober 2021 lalu, BMKG telah merilis peringatan waspada La Nina, yang di mana dapat memicu terjadinya bencana alam seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi NTT telah menyusun dokumen rencana kontngengsi cuaca ekstrem, geladi ruang dan geladi pos komando tanggap darurat bencana cuaca ekstrem.
Selain itu, juga dengan menggelar apel siaga ancaman bencana cuaca ekstrem.
Apel tersebut bertujuan untuk membangun kewaspadaan bersama dan kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat yang disebab oleh cuaca ekstrem, memastikan ketersediaan dan kesiapan berbagai peralatan penanggulangan bencana, meningkatkan kolaborasi, koordinasi dan memastikan peran setiap stakeholder dalam penanggulangan bencana cuaca ekstrem serta memastikan aktifnya pos komando siaga cuaca ekstrem di setiap unit yang siap disatukan dalam pos komando darurat tingkat Provinsi NTT.
Sementara itu, Sekretaris BPBD TTU Yoseph Mokos kepada VoxNtt.com mengaku saat ini pihaknya cukup siap jika sesewaktu terjadi bencana akibat cuaca ekstrem.
Kesiapan tersebut baik dari segi personel maupun stok bantuan sembako dan lain sebagainya.
“Sejak bulan November lalu kita telah diwanti-wanti oleh BMKG untuk mewaspadai cuaca ekstrem mulai November hingga April 2022 untuk itu instansi BMKG sudah cukup siap baik itu dari segi fisik maupun logistik dan kebutuhan lainnya,” jelas Mokos.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba