Ruteng, Vox NTT- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Mutiara Bangsa Reok menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Aula SMK Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, NTT, Jumat (18/02/2022).
Kegiatan tersebut menghadirkan tiga pemateri dengan latar belakang berbeda. Ketiganya, yakni Ardianus Hardum sebagai perwakilan pengusaha, Ino Jemadu sebagai Jurnalis dan Silvester K. Jaya sebagai Teknisi Diler Yamaha Yes. Kegiatan pembekalan diikuti 218 siswa kelas XI.
Ketua Osis SMK Mutiara Bangsa Reok Nadia, mengapresiasi kegiatan pembekalan tersebut karena sangat membantu siswa kelas XI yang akan turun Prakerin tahun 2022.
“Kegiatan hari ini sangat mendukung dan sangat membantu bagi siswa kelas XI yang akan turun Prakerin pada tahun 2022. Kegiatan seperti ini jarang sekali dilakukan Pak. Sebagai salah satu siswa di sini, saya sangat beruntung bisa menempuh pendidikan di sekolah ini karena guru-guru di sini sangat baik dan penuh perhatian kepada kami,” jelasnya.
Nadia pun mengucapkan terima kasih kepada pemateri yang sudah bersedia hadir dan ikut membimbing siswa.
“SMK ini sangat bagus dan menyediakan tiga jurusan yaitu multimedia, hotel dan teknik bisnis sepeda motor,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMK Mutiara Bangsa Reok Pius Jemadu menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan pembekalan bagi siswa yang akan melakukan kegiatan praktik dengan lokasi Makassar, Labuan Bajo, Borong, Ruteng dan Reo.
“Sehingga kegiatan ini merupakan bekal bagi mereka sebelum mereka turun praktik,” ujarnya kepada VoxNtt.com.
Kepsek Pius mengharapkan agar melalui kegiatan tersebut, para siswa yang hendak melakukan kegiatan praktik bisa mendapatkan bekal yang cukup sehingga nama baik sekolah tetap terjaga dan mendapat apresiasi dari tempat mereka berpraktik.
Ia juga menjelaskan, sekolah yang sudah memasuki usia keempat sejak didirikan tahun 2017 itu telah memiliki tiga program studi yakni multimedia, teknik bisnis sepeda motor atau teknik kendaraan ringan dan yang ketiga yaitu perhotelan. Sekarang, jumlah muridnya 619 siswa.
Keseluruhan jumlah para pelajar di sekolah tersebut masuk dalam 18 rombongan belajar. Hingga kini, mereka masih menerapkan sistem shift karena kendala ruangan kelas yang terbatas.
“Kami kekurangan 8 ruang sehingga selama ini sistemnya dua shift pagi dan sore. Kami memiliki 18 rombongan belajar tetapi ruangannya hanya tersedia 10. Sehingga kekurangannya 8 ruangan. Kami mengharapkan kepada pihak-pihak yang memperhatikan sekolah ini untuk membantu memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah ini,” harapnya.
“Kepada pemerintah kami sudah membuat dan sekarang sedang menyusun proposal untuk itu. Kali lalu pernah dijanjikan untuk itu dan sudah dilakukan pengukuran untuk hotel mini, ruang kelas dan juga beberapa ruang penunjang lainnya tetapi karena situasi dan kondisi pandemi akhirnya dibatalkan. Harapannya mudah-mudahan di tahun 2022 ini akan direalisasi sesuai dengan apa yang dijanjikan dan apa yang dibutuhkan di sekolah ini,” katanya.
Terpisah, Pemimpin Redaksi (Pemred) Radio Manggarai Ino Jemadu menjelaskan tentang perkembangan kemajuan teknologi yang memaksa semua pihak berdigital.
“Revolusi industri 4.0, bahkan sebentar lagi beranjak ke 5.0 mendorong kita untuk berada pada ruang dan waktu yang serba digital. Bahkan, ketika memilih menjadi seorang petani pun, mau tidak mau harus mulai belajar multimedia. Sekecil atau sesederhana apapun. Yang tidak mau belajar tentu saja siap-siap tertinggal,” tutur Ino dalam kesempatan penyampaian materi.
Ia juga mengapresiasi sikap para peserta didik disana yang begitu kritis mengomentari berbagai video yang ditayangkan saat pembukaan diskusi.
“Soal kemampuan teknis, rekan-rekan guru sudah membentuk adik-adik siswa-siswi SMK Mutiara dengan sangat baik. Itu ditunjukkan dengan pertanyaan dan pernyataan kritis para siswa tentang video stimulan yang saya tampilkan. Kok suaranya kasar? Kok tidak pakai backsound? Kok komposisinya begitu? Luar biasa,” jelasnya.
Ia kemudian mengharapkan agar materi-materi yang dijelaskan beserta motivasi urgensi penguasaan teknologi digital bisa memacu para pelajar untuk bisa beradaptasi dengan perkembangan yang ada.
“Sebagai pekerja media radio dan kreator konten, saya berbagi kepada adik-adik seberapa urgen kemampuan multimedia dalam bidang yang saya geluti. Mulai dari hal teknis mengelaborasi narasi, audio, dan gambar hingga manfaat ekonomis dan perluasan jaringan. Semoga apa yang saya bagikan hari ini bisa menjadi bekal dan motivasi bagi adik-adik untuk semakin mencintai dunia multimedia dengan segala tetek-bengeknya,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ardianus Hardum mengajak para pelajar bisa memanfaatkan kesempatan praktik untuk menimba ilmu dan membangun akses jaringan dengan dunia usaha dan industri (DUDI).
“Dunia usaha dan industri (DUDI) sendiri pun memiliki peran dalam membantu pelaksanaan praktik kerja industri bagi siswa SMK. Mitra DUDI nantinya akan memilih pegawai baru dari siswa SMK Reo sesuai kompetensi yang dibutuhkan,” jelasnya.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba