Percaya dan Sadar
Memang
Sudah rapuh dunia kita.
Memang
tak jarang kita mengalami krisis iman dan identitas
merasa Kristus bukan jaminan kebahagian,
yang didambakan.
Masalah demi masalah
Membayangi hingga merentas krisis
Masihkah kita berpikir
Bagaimana pandangan Allah tentang diri kita?
Namun, janganlah kalian menjadi kelam.
Di setiap tantangan.
Pasti ada penyelesaian.
Jangan menyerah mencari kehilangan jati diri itu
Ingatlah,
Diri kita telah hilang,
dari tempat asalnya
sekarang kehilangan identitas itu telah,
kita rasakan.
Demikianlah,
Tetap jaga dan percaya
Iman atau kepercayaan,
Sadar, akan siapa diri kita sesungguhnya.
Sadar, tentang kebenaran kasih yang kita peroleh cuma-cuma.
Kasih kita peroleh,
menjadi identitas umat kristiani.
Mari kita renungkan bersama kitab suci.
Tentang iman dan identitas.
Inilah mutiara terindah.
Sebelum akhir menutup mata.
Iman dan Uang
Saat perlahan Tuhan dilupakan
Dan uang mulai disembah
Para manusia krisis iman
Mulai merasakan deritanya
Tanpa Tuhan
Dan tanpa peringatan
Hartamu yang akan memakanmu
Manusia yang telah gelap mata,
Serakah dan lupa akan agama
Terbujuk oleh rayuan penuh nista
Hanya hidup dalam dunia hina
Bukan seperti racun
Yang membunuhmu seketika
Bukan uang yang maha kuasa
Tapi yang maha kuasalah yang memiliki uang
Manusia hanya perlu mencari
Tapi bukan dengan mencuri
Kita hanyalah membutuhkan uang
Bukan untuk menjadi hamba uang
Karena kita halal akan uang
Bukan haus akan uang
Wahai penghuni dunia
Sadarilah!
Ingatlah akan eksistensimu
Materi bukanlah segalanya
Tetapi, imanmu yang membuatmu dekat dengan Tuhan
Kau Masih Tetap Sebuah Inspirasi
Cinta mulai memainkan not-not rindu
Pada dawai senyum dan manis
Adakah kau lantunkan untukku sebaris tentang cinta
Bergema di dinding-dinding asa
Mengikisnya menjadi air mata
Hingga runtuh bersama usia
Pada satnya, di ujung perjalanan
Akan kubingkai binar matamu
Bersama gelagak gairah jiwaku
Menjadi lekukan indah di cakrawala
Dalam lelehan cahaya bulan melumuri langit.
Jika suatu hari nanti
Apabila aksaraku tak terbaca lagi
Tetapi di antara larik-larik sajak ini
Kau masih tetap sebuah inspirasi
Impianku tak kekal abadi
Namun, ada cinta disetiap huruf saja ini
Untukmu menjelma kata menjadikan
Rindu yang terpatri.
Maria Elviani Jelita, Mahasiswi Semester 4 pada STIPAS St Sirilus Ruteng Manggarai Flores-NTT.