Internasional, Vox NTT-Selama lebih dari dua tahun sejak Covid-19 menyebar di seluruh wilayah dunia sejak tahun 2019 lalu, banyak pihak berusaha untuk memperkirakan kapan pandemi berakhir.
Salah satunya berasal dari Badan Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO).
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan fase akut pandemi kemungkinan bisa berakhir tahun 2022 ini. Namun dengan catatan sekitar 70% populasi dunia telah mendapatkan vaksinasi.
“Harapan kami fase akut pandemi akan berakhir tahun ini, tentu dengan satu syarat, (target tercapai) vaksinasi 70% pada pertengahan tahun ini sekitar Juni, Juli,” ungkapnya di Afrika Selatan, dikutip oleh CNB Indonesia dari Al Jazeera, Senin (21/2/2022).
Menurut Tedros, untuk memenuhi target vaksinasi tersebut, bukanlah soal kesempatan tapi mengenai pilihan.
“Jika itu dilakukan, fase akut bisa benar-benar berakhir, dan itulah yang kami harapkan. Itu ada di tangan kita. Ini bukan masalah kesempatan. Ini masalah pilihan,” jelasnya.
Dia mengungkapkan itu saat berkunjung ke Afrigen Biologics and Vaccines beberapa waktu lalu. Di sana telah menghasilkan vaksin mRNA pertama buatan Afrika Selaran dengan menggunakan urutan dari Moderna.
Vaksin itu bersiap melakukan uji klinis pada November mendatang. Kemungkinan bisa mengantongi persetujuan penggunaan pada tahun 2024.
Dengan vaksin tersebut, Ghebreyesus mengharapkan dapat sesuai dengan penggunaannya. Baik dari penyimpanan maupun harga vaksin itu sendiri.
“Kami berharap vaksin ini lebih sesuai dengan konteks penggunaannya, dengan batasan penyimpanan yang lebih sedikit dan dengan harga yang lebih rendah,” tuturnya.
Komentar tersebut muncul berselang sehari setelah direktur WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti mengungkapkan benua itu sedang dalam transisi keluar dari fase pandemi Covid-19.
Menurutnya, Afrika dalam gerakan menuju situasi untuk mengelola virus dalam jangka panjang.
Dia menilai khususnya dari cakupan vaksinasi yang kemungkinan akan meningkat di wilayah itu. Afrika bisa mengalami endemik, yakni saat hidup berdampingan dengan virus.
“Melawan kemungkinan, khususnya ketidakadilan besar dalam akses ke vaksinasi, kami telah melewati badan Covid-19 dengan ketahanan dan tekad,” ucap Moeti.
Sumber: CNB Indonesia