Internasional, Vox NTT- Tetap indah meskipun dalam kondisi terbengkalai. Karena berbagai alasan, suatu tempat bisa ditinggalkan dan menjadi terbengkalai begitu saja.
Dalam kondisi yang terlantar, biasanya tempat-tempat tersebut menjadi tidak terawat dan angker.
Namun, ada beberapa tempat terbengkalai di dunia yang meskipun dibiarkan begitu saja, namun tetap menyimpan keindahan dan pesona yang tidak terduga. Tak heran, tempat-tempat tersebut pun menjadi ramai kembali oleh wisatawan yang penasaran. Simak, yuk!
1. Fishing hut, Jerman
Fishing hut yang terbengkalai ini terletak di Taman Nasional Danau Berchtesgaden. Taman ini sendiri terletak di tenggara Jerman, di Free State of Bavaria, berdampingan dengan negara bagian Salzburg di Austria.
Didirikan pada tahun 1978, area ini memiliki luas 210 kilometer persegi. Meskipun terbengkalai, tempat ini memiliki lanskap pegunungannya yang indah dan tinggi. Fishing hut ini dikelilingi oleh hutan yang luas dan permukaan batu yang curam.
2. Dome houses, Florida Barat Daya
Dome Houses di Cape Romano, Florida, awalnya dibangun pada tahun 1979 oleh pensiunan pengusaha Bob Lee tahun. Namun, dibiarkan terbengkalai begitu saja pada tahun 1992. Kemudian, rumah tersebut dijual kepada John Tosto pada tahun 2005.
Rumah berbentuk kubah berwarna putih ini dibangun dalam enam modul dengan desain unik dan modern. Namun, dome house ini telah menjadi pusat perselisihan pembangunan yang sudah berlangsung lama dan dibebani dengan denda lebih dari $185.000.
3. SS Ayrfield, Homebush Bay, Australia
SS Ayrfield yang sebelumnya dikenal sebagai SS Corrimal adalah bangkai kapal berkarat dengan vegetasi lebat di permukaan bangkai kapal. Kapal ini sendiri terletak di perairan tenang teluk homebush, sebelah barat Sydney, Australia.
Kapal ini awalnya adalah kapal pengangkut uap dengan lambung baja bersekrup tunggal dengan berat 1140 ton dan panjang 79,1 m. Dibangun di Inggris pada tahun 1911 dan terdaftar di Sydney pada tahun 1912, kapal ini dibeli oleh Pemerintah Persemakmuran dan digunakan untuk mengangkut pasokan ke pasukan Amerika yang ditempatkan di wilayah Pasifik selama Perang Dunia II.
4. Kolmanskop, Gurun Namib
Kolmanskop dijuluki sebagai kota hantu di gurun Namib di selatan Namibia, terletak beberapa kilometer ke pedalaman dari kota pelabuhan Lüderitz. Nama tempat ini diambil dari nama seorang sopir transportasi bernama Johnny Coleman yang selama badai pasir meninggalkan gerobak sapinya di lereng kecil di seberang pemukiman.
Dulunya desa ini merupakan desa pertambangan kecil, namun sangat kaya. Sekarang Kolmanskop menjadi desa tak berpenghuni dan menjadi tujuan wisata populer yang dijalankan oleh perusahaan patungan NamDeb (Namibia-De Beers).
5. Kalavantin Durg dekat Panvel, India
Benteng ini berseberangan dengan Prabalgad. Kalavantin Durg dapat terlihat dari Mumbai-Pune Expressway. Menurut cerita, benteng ini dibangun untuk seorang ratu bernama Kalavantin. Tangga menuju benteng telah dipotong ke permukaan batu bukit.
Dari puncak bukit ini, kamu bisa melihat benteng Matheran, Chanderi, Peb, Ershal, dan Karnala, dan juga kota Mumbai. Masyarakat Adivasi dari desa Machi-Prabal memiliki kebiasaan menari pada setiap Festival Holi (Shimga) di puncak Benteng Kalavantin. Orang-orang ini memiliki hubungan lama dengan benteng ini dan telah menjadi bagian dari warisan mereka.
6. Craco, Italia
Craco adalah komune terbengkalai dan desa abad pertengahan yang terletak di Region Basilicata dan Provinsi Matera di Italia. Sekitar 25 mil ke pedalaman dari Teluk Taranto di punggung kaki ‘boot’ Italia.
Tempat ini merupakan ciri khas kota-kota perbukitan di wilayah itu dengan bentuk agak bergelombang dan tanah di sekitarnya ditaburkan dengan gandum. Desa ini ditinggalkan pada tahun 1963 karena gempa bumi yang berulang.
7. North Brother Island, New York
North Brother Island adalah sebuah pulau kecil di East River yang terletak di antara Bronx dan Riker’s Island, New York City. Dulunya tempat ini merupakan situs rumah sakit, namun sekarang tidak berpenghuni dan ditetapkan sebagai suaka burung.
Ukurannya sendiri kira-kira 400×250 meter. Temannya yang lebih kecil, yakni South Brother Island juga terletak tidak jauh dari sana. Bersama-sama, kedua Kepulauan Brother tersebut memiliki luas tanah 20,12 hektar.
8. Sharada Peeth, Lembah Neelum, Kashmir
Sharada Peeth merupakan kuil dewi Sarasvat (Sharda) yang terkenal di tepi Sungai Neelum, di Lembah Neelum, Kashmir. Orang-orang Kashmir sangat mengabdi kepada dewa agung yang mereka sebut sebagai ‘BHAGWATI’ ini.
Selama ibadah, mereka sering mengatakan “Namastey Sharada Devi Kashmir Pur Vasini Tvam Ham Prartheye Nityam Vidya Danam Che De hi mey” yang berarti “Salam untukmu, O Sharada, O Dewi, O yang tinggal di Kashmir. Saya berdoa kepada Anda setiap hari, tolong beri saya amal pengetahuan.” Kuil ini terakhir diperbaiki oleh Maharaja Gulab Singh dari Kashmir.
9. El Hotel del Salto, Kolombia
Tequendama Falls adalah museum yang akan datang di San Antonio del Tequendama, Kolombia. Bangunan ini dibangun sebagai rumah besar pada tahun 1923 dan merupakan sebagai simbol kegembiraan dan keanggunan warga elit abad 20-an. Kemudian pada bulan Juli 1950, bangunan itu direkonstruksi menjadi hotel berlantai delapan belas.
Hotel ini kemudian ditinggalkan pada tahun 90-an selama lebih dari dua dekade karena pencemaran sungai. Sekarang, tempat ini menjadi objek wisata utama. Ribuan turis yang mengunjungi daerah tersebut untuk mengagumi air terjun setinggi 157 meter (515 kaki) dan alam sekitarnya. Terletak persis di seberang air terjun dan di tepi tebing, tempat ini memberikan pemandangan yang menakjubkan bagi para wisatawan yang berkunjung.
10. St. George’s Abbey di Black Forest
Biara ini didirikan pada 1084–1085 di Black Forest dengan latar belakang Kontroversi Penobatan sebagai akibat dari komunitas kepentingan aristokrasi Swabia dan partai reformasi gereja. Pendirinya adalah Hezelo dan Hesso dari keluarga Vögte dari Reichenau dan Kepala Biara William dari Hirsau yang berpengaruh secara politik.
Situs yang dimaksud awalnya berada di Königseggwald di Swabia Atas, tetapi atas perintah William, St. Georgen dipilih sebagai gantinya. Kapel itu didedikasikan pada 24 Juni 1085.
Meskipun terbengkalai, namun keindahan tempat-tempat tersebut dapat tetap memukau para wisatawan yang datang berkunjung. Tertarik untuk mengunjungi tempat-tempat di atas?
Sumber: IDN Times