Ruteng, Vox NTT-Puluhan mahasiswa Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kempo dan Taekwondo berhasil meraih prestasi dalam ajang Kejuaraan Indonesia Taekwondo dan Kempo Virtual Challenge 2022.
Kejuaraan yang digelar pada dua hari berturut-turut terhitung sejak Sabtu (29/01/2022) hingga Minggu (30/01/2022) itu memperebutkan Piala Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia.
Adapun total keseluruhan medali yang diraih yakni sebanyak 21 dengan rincian, enam (6) medali diraih oleh atlet Taekwondo yakni dua medali emas dan empat medali perak serta 15 medali diraih oleh atlet Kempo dengan rincian 4 medali perak dan 11 medali perunggu.
Ketua Federasi Kempo Indonesia (FKI) Provinsi NTT Kanisius Nasak mengapresiasi dukungan dan bantuan semua pihak sehingga para atlet dari dua cabang olahraga Kempo dan Taekwondo bisa meraih prestasi tingkat nasional.
Apresiasi tersebut dikemukakan Kanisius mulai dari internal keluarga para atlet dan kerelaan para pelatih untuk membimbing dan mendamping serta institusi pendidikan Unika Ruteng yang telah menyediakan ruang pengembangan bakat dan kemampuan mahasiswa hingga sampai pada event tingkat nasional.
“Sebagai bentuk dukungan tentu ke depan dengan keberhasilan ini menjadi awal yang baik agar kita lebih semangat juga lebih disiplin untuk selalu berlatih dan berlatih. Prinsipnya kita berlomba-lomba. Prestasi ini tidak datang begitu saja tetapi butuh sebuah pengorbanan baik itu tenaga, waktu dan seterusnya,” jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Manggarai itu.
Pria kelahiran Cancar itu kemudian berpesan agar para atlet yang telah berhasil meraih prestasi untuk tidak boleh merasa puas diri tetapi menjadikan prestasi itu sebagai motivasi awal untuk berjuang meraih yang lebih besar.
Hal yang sama juga dikemukakan kepada para pelatih, agar tidak boleh berpuas diri dengan perolehan medali, tetapi menjadikan prestasi sebagai jembatan untuk lebih semangat dan disiplin dalam latihan-latihan ke depannya. Sehingga prestasi itu selalu diukir dari waktu ke waktu.
“Harapannya kami untuk keluarga besar Unika Ruteng untuk tetap menerima kami dalam kondisi apapun, mau mendapat medali tidak mau mendapat medali untuk itu harapan kami tetap menerima kami,” terangnya.
Senada dengan Kanisius, Pelatih Taekwondo Florianus Idris Sardi mengharapkan agar para atlet yang berhasil meraih prestasi bisa terus menerus berlatih untuk sebuah prestasi masa depan yang lebih baik.
“Ini suatu prestasi yang luar biasa. Kejuaraan kali ini tentu levelnya cukup ketat karena diikuti oleh peserta yang sangat banyak. Jadi saya cukup bangga dengan atlet karena mereka bisa menampilkan yang maksimal sehingga mereka meraih juara,” tuturnya.
Terpisah, Pelatih Kempo Kanisius Supardi menyampaikan kebanggannya atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa Unika Ruteng yang tergabung dalam UKM Kempo dan Taekwondo.
“Yang jelas kami bangga. Apa yang kami bimbing selama ini memperoleh hasil tentunya cukup memuaskan terutama bagi kami di UKM Kempo Unika Ruteng,” akunya.
Hal yang sama juga diakui oleh Wakil Rektor I Unika Santu Paulus Ruteng, Fransiska Widyawati. Ia menyampaikan bahwa keluarga besar Unika Ruteng turut berbangga dengan ragam prestasi yang diraih.
“Emas perak dan perunggu adalah simbol prestasi dan prestasi itu adalah nama lainnya dari keluarbiasaan, kehebatan, capaian yang diperoleh seseorang. Dan dibalik semua itu ada perjuangan, ada kerja keras ada usaha, ada support, ada pengorbanan dan ada kerelaan semua pihak dan secara khusus dari adik-adik kita yang turut serta dalam turnamen kejuaraan nasional ini,” tutur Fransiska.
“Kejuaraan nasional itu bukan hal yang mudah, karena begitu banyak kampus terlibat di dalam event ini dan kita berkompetisi dengan orang-orang dari berbagai wilayah. Dan ternyata Unika yang ada di sudut provinsi NTT ini mampu memperlihatkan kehebatannya di hadapan kampus-kampus lain yang tersebar bahkan di kota-kota besar,” tambahnya.
Prestasi menurut Fransiska, memperlihatkan bahwa mahasiswa Unika adalah ‘something’ dan bukan ‘nothing’. Ada sesuatu yang dimiliki, ada potensi yang dipunyai.
“Apa yang kita miliki dan kita punyai itu telah kita perlihatkan kepada dunia bahwa potensi itu ternyata benar-benar dapat mengubah kehidupan. Saya yakin adik-adik yang menerima medali emas, perak atau perunggu hidupnya diubah, ditransformasi oleh prestasi yang dimiliki. Mereka pasti menjadi lebih percaya diri, lebih bahagia dan lebih ingin berjuang untuk meraih yang lebih hebat di waktu yang akan datang,” jelasnya.
Ia kemudian mengucapkan terima kasih kepada para pelatih dan para orang tua yang telah mendidik, memotivasi dan mendampingi para atlet sehingga mereka bisa tercatat sebagai orang yang berprestasi.
“Terima kasih untuk komitmen yang diperlihatkan yang membuahkan prestasi luar biasa ini. Tanpa dampingan dari orang yang punya komitmen seperti ini saya tidak yakin bahwa prestasi-prestasi itu bisa diraih. Dan ini menjadi teladan bagi kami yang mendampingi mahasiswa untuk setia pada komitmen sehingga hasil yang didambakan juga bisa terwujud,” tutup Fransiska.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba