Kupang, Vox NTT-Simpatisan Jefri Riwu Kore (Jeriko) menyatakan akan membubarkan kegiatan pelantikan dan pembekalan kader DPD Partai Demokrat NTT yang akan diselenggarakan di Kupang pada Jumat (11/03/2022) mendatang.
Hal ini disampaikan koordinator Simpatisan Jeriko, Herison Arianto Kore, melalui rilis yang diterima media ini, Selasa (08/03/2022).
Heri menegaskan, selama Partai Demokrat tidak fair dan belum menjelaskan dengan jujur tentang kejanggalan hasil Musda IV DPD Partai Demokrat NTT dan penetapan Leo Lelo sebagai Ketua DPD yang notabene meraih suara minor, maka Simpatisan Jeriko akan tetap menolak. Mereka akan terus melawan segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh partai itu di Kota Kupang.
Mantan Ketua BEM Unflor ini juga menyampaikan Simpatisan Jeriko juga telah memasukan surat pemberitahuan ke polisi untuk melakukan aksi damai. Tujuan aksi damai yakni membubarkan kegiatan pelantikan dan pembekalan DPD Partai Demokrat NTT pada Jumat (11/03/2022).
Menurutnya, aksi tersebut merupakan sebuah gerakan moral politik untuk melawan praktik buruk demokrasi yang dilakukan oleh partai politik yang tidak jujur.
“Kami akan memobilisasi kurang lebih seribu orang yang terdiri atas pemuda, mahasiswa dan tokoh-tokoh masyarakat untuk melakukan protes terhadap penyelenggaraan pelantikan dan pembekalan yang rencananya akan dilakukan di Hotel Kristal,” kata Heri.
“Simpatisan Jeriko juga sudah memasukan surat kepada pihak Polres Kupang Kota, kami berharap Kapolres Kupang Kota agar tidak membatasi ruang massa aksi apa lagi merampas mobil komando seperti yang dilakukan Wakapolres Kupang Kota saat melakukan aksi bulan februari yang lalu,” sambungnya.
Dia mengingatkan aparat kepolisian agar tidak bertindak di luar tupoksi, apalagi tidak memberikan izin. Sebab, dia juga melihat ada aksi massa yang bahkan diselenggarakan lebih dari 1×24 jam tetapi tetap terselenggara dan didukung Polri.
Aksi yang akan dilakukan Simpatisan Jeriko tidak akan berlangsung keras. Karena itu tidak boleh dibatasi, tidak boleh dihalang-halangi atau dihambat oleh aparat kepolisian.
Heri mengajak segenap masyarakat yang mencintai gerakan ini untuk bersama-sama bergabung dengan Simpatisan Jeriko untuk bersama-sama dan berbondong-bondong melakukan aksi protes massal terhadap penyelenggaraan pelantikan dan pembekalan pengurus DPD Partai Demokrat NTT.
“Titik kumpul Simpatisan Jeriko di Taman Tagepe Kota Kupang, Kelurahan Kelapa Lima pada Jumat (11/03/2022),” ucap Heri.
Sekretaris Badan Diklat DPP Demokrat Abdullah Appa kepada wartawan di Kupang, Selasa (08/03/2022) malam, menegaskan terlepas dari benar tidaknya Simpatisan Jeriko akan melakukan demonstrasi saat kegiatan pelantikan DPD Partai Demokrat NTT, namun seingat dia, Jeriko adalah kader Partai Demokrat sejati.
Jeriko, kata dia, pernah menjadi Anggota DPR RI Dapil II NTT selama 2 periode dan Wali Kota Kupang 1 Periode.
“Insyaallah akan melanjutkan periode ke-2. Bahwa tidak puas dengan hasil dan keputusan itu manusiawi, namun sebagai tokoh panutan dan kader sejati tentu saya yakin Jeriko inginkan yang terbaik untuk Partai Demokrat di NTT,” kata Abdullah.
Ia pun berkeyakinan Jeriko akan membantu Leo Lelo, Ketua DPD Partai Demokrat NTT terpilih, untuk menyukseskan partai berlambang Mercy itu di NTT.
“Karena ini beririsan dengan kepentingan politik jangka panjang 5 tahun yang akan datang, baik Wali Kota Kupang maupun DPR RI,” tegas Abdullah.
Abdullah mengingatkan, mencari keadilan itu fitrah manusia. Setiap pemenang tidak akan pernah menyerah dan orang yang menyerah tidak akan pernah menang.
“Teruslah berjuang selama masih ada di bumi. Namun perlu diingat juga bahwa burung tidak pernah takut pada ranting yang dipijaknya akan patah. Karena ia lebih yakin pada sayapnya. Kita ini organisasi politik, patuh dan tunduk kepada pimpinan dan keputusan DPP jauh lebih penting daripada ego karena itu akan membunuh diri sendiri,” tegas dia.
Abdullah juga mengajak supaya semua kader untuk bersama-sama membesarkan Partai Demokrat di NTT.
Menurut dia, tidak elok sebagai kader dan tokoh panutan di NTT dan pemimpin Kota Kupang berpikir dan bertindak seperti bukan kader. Semua masyarakat Kota Kupang sangat mencintai Jeriko.
“Jangan karena tindakan anak buah membuat rakyat tidak bersimpati lagi. Ingat, gerbong itu tidak akan bergerak, kalau lokomotif tidak bergerak. Anak buah tidak akan melakukan gerakan, kalau pemimpinnya diam. Anak buah tergantung pemimpinnya,” tandasnya.
Tidak lupa ia berpesan, “kalau mempunyai kuasa, jangan jumawa. Di atas langit masih ada langit. Kekuasaan punya batas waktu. Muda adalah kekuatan dan Demokrat tetap bersama rakyat.”
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba