Cemburu pada Alam
Senja masih merinduhkan bulan
Awan pun mulai menutupi
wajahnya yang kian buram
bahkan bintang pun harus
bercumbu dengan pasangannya
pesanku kukirim pada angin
biar dirinya yang membawa
ke dalam gulungan ombak
dengan airnya yang kian mengamuk
terlihat diriku yang masih cemburu
terhadap alam semesta dengan keromantisan mareka
diriku seakan ingin bercemin pada dinding laut
dengan sedikit terlihat ikan-ikan yang ingin
menarik wajahku.
Sederetan bukit sudah mulai tersenyum
Dengan tetesan-tetesan perak membasahinya
Dan gunung yang berdiri menjulang tegak
Mulai memberi isyarat kepada diriku
By Jemianus Beni Hoaratan
Bukit Rogate
Ribang, 13 Maret 2022
Kepada Mimpi
sajak-ku mulai tenggelam
dalam ruang fantasimu
hingga waktu tidak bisa
mengarunginya
hanya terlihat tinta pena
yang sedang menabur dalam
ruang imajinasiku
untuk terus memberi warna dan kata-kata
yang kian merangkak
dengan sedikit berharap akan mendapatkan
buah dalam dunia khayalan
“Buah Damai”
Aku masih mengaduk diriku
Dalam menabur benih keheningan
Di tengah-tengah rindu
Untuk memanjatkan nazar
Dengan telapak jari-ku telanjang
Membentuk sujud
Dalam paras doa hingga menyambung pesan kepada Tuhan
Tapi, iman-ku hanya serpihan biji sesawi yang membekas
Diriku masih berharap cinta yang membuat aku menjadi candu
Untuk memulihkan ruang dalam iman-ku yang sedikit agak kaku
Hingga semuahnya itu harus berakhir dalam buah damai
By Jemianus Beni Hoaratan
Pondok Rogate
Ribang, 13 Maret 2022