Kefamenanu, Vox NTT- Mulyati Sanawi, pemilik Toko Sinar Mulia Kefamenanu akhirnya angkat bicara terkait penemuan ribuan liter minyak goreng di gudang toko miliknya.
Ribuan liter minyak goreng dari berbagai merk tersebut ditemukan saat Kapolres TTU AKBP Moh. Mukhson melakukan sidak, Jumat (25/03/2022).
Mulyati saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (26/03/2022), menegaskan dirinya sama sekali tidak menimbun minyak goreng.
Menurutnya, minyak goreng yang ditemukan tersebut merupakan sisa penjualan yang belum laku terjual.
Hal itu lantaran masyarakat lebih memilih untuk membeli minyak goreng yang dikemas dalam botol berukuran 220 ml dan 600 ml.
BACA JUGA: Gelar Sidak, Kapolres TTU Temukan Satu Toko Simpan Ribuan Liter Minyak Goreng
Sementara minyak goreng dalam kemasan jeriken yang berukuran 1 liter,2 liter, 4,5 liter dan 5 liter jarang dibeli oleh masyarakat konsumen.
“Stok minyak goreng saya yang didistribusikan oleh distributor ke saya dari tanggal 20 Desember 2021 hingga saat ini tanggal 26 Maret 2022 itu totalnya sebanyak 49.991 liter, lalu yang kemarin ditemukan di gudang saya itu hanya ada 3 ribu liter lebih, jadi kesimpulannya ini penimbunan atau sisa penjualan? Tidak mungkin saya timbunlah, kalau saya timbun maka sisa stok 49 ribu harusnya masih ada di gudang, ini sisa di gudang hanya 3 ribu liter,” tandasnya.
Mulyati menjelaskan, pada akhir bulan Desember 2021 dirinya mengambil dua jenis minyak goreng yakni Gading Mas dan Gracia dalam jumlah besar.
Hal itu dimaksudkan untuk menyediakan stok guna pemenuhan kebutuhan masyarakat saat Tahun Baru 2022.
Awal bulan Januari 2022, dia mendengar informasi terkait akan adanya kelangkaan minyak goreng.
Untuk itu, ia pun meminta distributor memasok minyak goreng.
Sehingga untuk dua jenis minyak goreng yang diketahui tidak bersubsidi tersebut tercatat sudah sekitar 31.514 liter yang di stoknya mulai dari akhir Desember sampai Januari 2022.
Namun kemudian, dua jenis minyak yang sudah terlanjur diambilnya dalam jumlah banyak tersebut tidak dibeli oleh konsumen pasca-pemerintah mengeluarkan minyak goreng subsidi.
Akibatnya, minyak goreng yang sudah diambilnya sejak beberapa bulan lalu itu harus dijual sedikit demi sedikit hingga saat ini tersisa 3 ribu liter.
“Merk yang lain (selain Gading Mas dan Gracia) yang kemarin ditemukan dalam gudang itu baru masuk baru-baru ini,” tuturnya.
Lebih lanjut Mulyati mengaku dirinya telah menerima surat panggilan klarifikasi dari Polres TTU.
Ia diminta menghadap ke Polres TTU pada Senin 28 Maret mendatang.
Mulyati mengaku dirinya siap untuk menghadap dan memberikan klarifikasi atas temuan minyak goreng tersebut.
“Tadi sudah ada surat jadi Senin baru saya menghadap ke Polres,” tuturnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba