Oleh: Aron Seran
Lukisan Maret Berwarna
Tentang maret-ku,
Maret-ku kini tertuah dalam selembar kertas polos
Yang ku-rangkai dengan angan dan ilusi
Untuk mengaduh alur kisah
Dengan sepercik tinta,
Sepercik rindu yang usai,
Serpihan rasa yang tak utuh
Dan sepenggal sukma yang tertahan
Yang berkonotasi dalam sajak singkatku
Tentang Maret-ku
Aku bernalar dalam ilusi lara
Yang berpadu dalam nara-nara penghasil kalbu
tentang tinta-tinta penghasil sajak
yang menjadi bait-bait penuah
dalam teduhan percikan puing syahdu
Maret-ku,
kini diwarnai dengan sebuah sajak singkat.
Sajak mengenai nara lukisan
yang kini Menjadi kalbu memori-ku
Maret tentang lukisan yang berwarna.
Tentang Maret-ku
Aku menjadi alfa dan omega
Dalam sajak dari tinta-tinta-ku
Yang berbias menjadi awal dan akhir
Untuk bernalar mengawali maret-ku
Sebagai penawar dari kalbu
Pengobat dari lara-ku
Tentang Maret-ku
Aku merajut warna kalbu hingga ribuan warna
Untuk menghasilkan lukisan dalam bingkai
Yang bercerita tentang maret-ku
Adalah lukisan warna
Di atas bingkai dan sajak bernada warna.
“Maret-ku adalah lukisan warna”
Penfui, 07 Maret 2022