Internasional, Vox NTT- Dunia sempat dikejutkan dengan meninggalnya Stephen Hawking pada tahun 2018.
Wafatnya ahli fisika brilian pada usia 76 tahun itu yang disampaikan oleh juru bicara keluarganya.
Kepergiannya meninggalkan duka bagi banyak ilmuwan di seluruh dunia.
Hawking selama ini memang berjuang melawan penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) yang dideritanya.
Bahkan saat mendapatkan vonis pada usia 21 tahun, ia diperkirakan tak akan hidup lebih dari 50 tahun.
Meski raganya sudah tiada, sang ilmuwan meninggalkan berbagai penemuan luar biasa.
Dan inilah 7 penemuan besar Stephen Hawking sebelum ia tutup usia!
1. Ia mengerjakan hal yang bikin heboh terkait singularitas, bersama Roger Penrose
Singularitas gravitasional adalah titik satu dimensi yang mengandung massa tak terbatas di dalam ruang yang ukuran kecilnya tak terbatas. Bersama Roger Penrose, Hawking berusaha membuktikan eksistensi singularitas dan menyatakan bahwa alam semesta kemungkinan besar dimulai dari sebuah singularitas. Teorema ini berusaha menjawab kapan gravitasi menghasilkan singularitas.
2. Hawking ikut menjadi bagian dari tim yang menemukan 4 hukum mekanika black hole
Hukum-hukum mekanika yang ditemukan ini dipercaya memang menjadi karakteristik black holes dan beranalogi dengan teori termodinamika. Pada Januari 1971, essaynya yang berjudul “Black Holes” memenangkan Gravity Research Foundation Award yang prestisius.
3. Teorinya yang paling signifikan darinya adalah black hole yang mengemisi Radiasi Hawking
Banyak fisikawan yang meyakini bahwa gak ada apapun yang bisa keluar “selamat” dari black hole. Pada tahun 1974, Stephen Hawking menunjukkan bahwa black hole mengeluarkan radiasi, yang akan terus berlanjut sampai energinya habis dan menguap. Prediksi yang awalnya kontroversial ini diberi nama Hawking Radiation dan dipertimbangkan sebagai dobrakan penting dalam teori fisika.
4. Hawking juga berkontribusi pada teori inflasi kosmik
Stephen Hawking adalah salah satu yang menghitung fluktuasi kuantum, yang terbentuk selama inflasi kosmik. Hawking menunjukkan bagaimana fenomena tersebut bisa meningkatkan penyebaran galaksi di alam semesta. Pada tahun 1980, awalnya inflasi kosmik diperkenalkan oleh Alan Guth.
5. Bersama dengan James Hartle, Hawking menyebut bahwa alam semesta tak memiliki titik muasal
Hawking dan Hartle menemukan bahwa waktu tidak eksis sebelum terjadinya Big Bang. Mereka menyimpulkan bahwa awal mula alam semesta itu tidak berarti apa-apa, karena alam semesta menurut Hawking dan Hartle gak memiliki titik awal, seperti halnya gak ada batas pertama, baik dari segi ruang maupun waktu. Hingga kini, teori ini menjadi teori yang paling menonjol tentang awal mula alam semesta, yang tanpa melibatkan pemahaman agama.
6. Hawking mengajukan teori “top-down cosmology”, bersama dengan Thomas Hertog
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta gak memiliki satu keadaan awal yang unik namun terdiri dari superposisi banyak kondisi awal, yang memungkin terjadi. Jadi karena kita tidak tahu kondisi awal alam semesta, kita gak bisa menggunakan model bottom-up. Hal ini menjadikan yang mungkin hanya pendekatan top-down, seperti yang kita ketahui tentang keadaan final alam semesta, yang kita hadapi saat ini. Teori ini menjadi sangat populer karena cocok dengan teori string yang terkenal.
7. Hawking menulis buku yang terkenal berjudul “A Brief History of Time” serta beberapa buku populer lainnya
Pada tahun 1988, buku karya Hawking yang berjudul “A Brief History of Time” diterbitkan. Di dalamnya, ia menjelaskan berbagai topik tentang kosmologi; termasuk big bang, black holes dan light cones. Buku itu ditulis dalam bahasa non-teknis untuk menyampaikan dengan jelas gagasannya kepada pembaca awam.
Stephen Hawking telah membuktikan bahwa kamu gak akan kehilangan harapan atas apapun. Saat ia divonis usianya pendek di umur 21 tahun, ia gak menyerah dan membuktikan bahwa penyakitnya bisa berkembang melambat. Ia bertahan hingga usia 76 tahun dengan melahirkan banyak penemuan besar, terlepas dari kontroversinya. RIP Stephen Hawking (1942-2018).
Sumber: IDN Times