Sumba Tengah, Vox NTT- Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) terus berupaya membantu pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Pada Selasa, 5 April 2022, bertempat di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Kabupaten Sumba Tengah, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah, melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga difasilitasi INOVASI menyelenggarakan Sosialisasi Instruksi Bupati Sumba Tengah, nomor PPO. 420/01/INST/53.17/I/2022 tentang Pemulihan Pembelajaran Melalui Pemetaan dan Perbaikan Kemampuan Literasi dan Numerasi Dasar Peserta Didik Jenjang Pendidikan SD/MI.
Sosialisasi ini dihadiri oleh kepala SD se-Kabupaten Sumba Tegah.
Dalam keterangan tertulis yang diterima VoxNtt.com, Rabu (06/04/2022), dijelaskan bahwa sosialisasi dimulai pada 09.30 Wita dan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sumba Tegah, Ir. Daniel Landa.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumba Tengah, Bernardus Bura Gela, S. Ip., M. Ap, Sekretaris Dinas PPO Meha U. R. Samapaty, SP, dan Kepala Bidang Sekolah Dasar Magdalena Kalli, S. Pd.SD. Hadir juga, Provincial Manager NTT-INOVASI, Hironimus Sugi.
Provincial Manager NTT-INOVASI, Hironimus Sugi menyampaikan bahwa Sumba Tengah adalah satu dari 18 kabupaten/ kota tertinggal di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi NTT sudah “parah” sebelum Covid-19 mewabah.
Hasil penelitian yang dilakukan INOVASI pada 18 provinsi di NTT menunjukkan hasil bahwa dalam hal literasi dan numerasi NTT tertinggal 28-42 bulan selama pandemi.
“Oleh karena itu dilakukan upaya pemulihan pembelajaran melalui pemetaan kemampuan anak pada jenjang berbeda, sehingga pendampingan yang dilakukan pun, pendampingan yang mengikuti jenjang kemampuan anak. Itu satu hal yang penting sekali. Setelah mengetahui kelompok anak yang berbeda ini, kemudian kita membantu guru-guru kita, supaya guru-guru mengajar sesuai jenjang kemampuan yang ada, sehingga, selesai anak kelas 3, harapannya sudah tuntas kemampuan literasi dan numerasi dasarnya,” papar Hironimus.
Kementerian, demikian Hironimus, baru saja mengeluarkan rapor pendidikan hasil asesmen nasional berdasarkan provinsi.
Ada 4.904 satuan pendidikan di NTT yang mengikuti asesmen tersebut. Asesmen yang dilakukan pada 19 Januari 2022 menunjukkan hasil kemampuan dasar literasi dan numerasi belum tercapai.
Bagian lain dari studi itu, lanjut Hironimus, bahwa kepemimpinan instruksional belum mendorong asesmen terkait hasil pembelajaran siswa.
Hironimus juga pemerintah daerah Kabupaten Sumba Tengah yang menyesuaikan teaching at the right level dengan konteks 3M, membaca, menulis dan menghitung.
Dia pun mengajak pemda dan para kepala sekolah untuk konsisten menjalankan instruksi bupati dengan tujuan membantu anak-anak supaya bisa mengejar ketertinggalan, dan berharap selama ada INOVASI di Sumba Tengah hingga 2023 tetap terjalin kolaborasi dan bersama-sama memperkuat kapasitas agar hasil yang dicapai menguatkan dan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
Intruksi Bupati Sumba Tengah tanpa Tawar Menawar
Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir. Daniel Landa dalam sambutannya mengatakan atas nama pemerintah berharap dalam masa yang sudah mulai normal ini, program pendidikan yang sudah dipersiapkan dengan kiat-kiat guru, dapat mengatasi ketertinggalan dalam hal membaca, menulis dan menghitung.
Dia berharap, kepala sekolah yang hadir dapat memberikan perhatian kepada kelas rendah, terlebih kelas satu.
Sementara itu, Kadis PPO Sumba Tengah, Bernardus Bura Gela, dalam pengantarnya menegaskan, Instruksi Bupati Sumba Tengah tanpa menawar menawar.
Menurutnya, instruksi ini mengikat kepala dinas dan jajarannya serta kepala sekolah, meski tidak ada sanksi yang tertera, yang artinya dinas dan sekolah harus sejalan, dan searah.
“Berdasarkan hasil penelitian, pendidikan kita sudah banyak tertinggal. Itu artinya posisi kita bukan posisi mengejar ketertinggalan, tetapi posisi mengisi ketertinggalan. Kita tidak bias berleha-leha setelah pulang dari sini. Ini kerja berat pemda dan kepala sekolah,” ungkapnya.
Menurut Bernadus, Instruksi Bupati Sumba Tengah berisi sepuluh poin penting yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kaupaten Sumba Tengah, Pengawas SD/MI se-Kabupaten Sumba Tengah, Kepala SD/MI Se-Kabupaten Sumba Tengah, dan Pendidik/guru SD/MI se-Kabupaten Sumba Tengah.
Ada empat bagian besar yang menjadi penting dalam instruksi ini. Pertama, instruksi nomor 1-3 berbicara mengenai tugas guru, kepala sekolah, pengawas dan pihak dinas PPO.
Kedua, instruksi nomor 4-7 berbicara dasar dan model pelaksanaan di tingkat satuan pendidikan. Ketiga, poin kedelapan berbicara mengenai dana.
Keempat, poin 9-10 berbicara mengenai output. Isntruksi bupati ini jugi disertai lampiran instumen pemetaan dan perbaikan kemampuan literasi dan numerasi dasar peserta didik.
Martinus T. Dapayapu, S. Pd. SD., Kepala SD Masehi Wairasa yang juga ikut serta dalam kegiatan itu mengungkapkan bahwa instruksi bupati baik untuk perkembangan literasi peserta didik dan berharap ada kerja sama yang baik antara guru, pengawas dan INOVASI dalam menjalankan instruksi bupati.
Jika semua pihak kompak, Martinus yakin literasi dan numerasi akan berhasil. Dirinya juga sedikit menyayangkan terlambatnya sosialisasi.
Selain Martinus, Kepala SD Masehi Waibakul, Dorkas J. Kaniha, S. Pd.SD, mengakui bahwa pandemi yang mewabah di Sumba Tengah menjadi kendala dalam melakukan pemetaan berdasarkan instrumen yang sudah lebih dahulu diserahkan kepada pihak sekolah jauh sebelum sosialisasi dilakukan.
Sebab, aktivitas belajar lebih banyak dilakukan peserta didik di rumah, Dorkas optimistis minggu ini akan melakukan pemantapan pemetaan kemampuan peserta didik.
INOVASI Akan Total di Sumba Raya
Sebagai informasi, ide adanya instruksi bupati untuk memastikan perkembangan kemampuan anak dilevel huruf, suku kata, kata, membaca lancar dan membaca pemahaman berasal dari rekomendasi Forum Peduli Pendidikan Sumba.
Dinas PPO dan INOVASI menyadari penting adanya “perintah” bupati untuk melakukan pemetaan kemampuan literasi dan numerasi anak, sehingga pihak dinas PPO dan pengawas mengembangkan instrumen yang menjadi lampiran Instruksi Bupati Sumba Tengah mengenai Pemulihan Pembelajaran Melalui Pemetaan dan Perbaikan Kemampuan Literasi dan Numerasi Dasar Peserta Didik Jenjang Pendidikan SD/MI.
Sosialisasi Instruksi Bupati tentang Pemulihan Pembelajaran Melalui Pemetaan dan Perbaikan Kemampuan Literasi dan Numerasi Dasar Peserta Didik Jenjang Pendidikan SD/MI telah terlebih dahulu diselenggarakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
Kabupaten Sumba Barat Daya Telah melakukan sosialisasi instruksi bupati pada 26 Januari 2022 dan Kabupaten Sumba Barat pada 21 Maret 2022, Kabupaten Sumba Tengah pada 5 April 2022, dan akan segera menyusul Kabupaten Sumba Timur.
Sumba Barat Daya menjadi kabupaten yang pertama melakukan pemetaan kemampuan literasi anak.
Hingga saat ini data awal sudah terkumpul dan sedang dalam proses perbaikan, dan akan segera melakukan test yang kedua. Setelah sosialisasi Instruksi bupati, sekolah-sekolah di SBD secara proaktif menyelenggarakan KKG yang difasilitasi oleh INOVASI.
Kabupaten Sumba Barat juga sudah melakukan sosialisasi dan pemetaan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Menariknya, untuk mengirimkan data hasil pemetaan ke dinas, sekolah melakukannya melalui aplikasi yang bernama KoBoCollect.
Perkembangan Kemampuan litErasi dan numerasi anak dapat dipantau melalui aplikasi KoBoCollectini.
“Data awal menjadi starting point untuk setiap guru melakukan perbaikan kemampuan level membaca dan berhitung anak. Supaya konsisten, mau tidak mau data awal harus segera dikirim, untuk mengetahui berapa anak yang berada di kelompok huruf, suku kata, kata, membaca lancer dan membaca pemahaman. Tujuannya agar kemampuan literasi dan numerasi dasar anak tuntas, sehingga anak dapat belajar dengan baik,” ungkap Musmualim, Tenaga Ahli KebijakanPemerintah Daerah-INOVASI.
Untuk diketahui, Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) merupakan program kemitraan antara pemerintah Australia dengan pemerintah Indonesia.
Bekerja langsung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), INOVASI berupaya memahami cara-cara untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa di sekolah-sekolah yang ada di berbagai kabupaten di Indonesia, terutama dalam hal kemampuan literasi dan numerasi.
Program INOVASI diimplementasikan di beberapa daerah di Indonesia yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Utara (Kaltara), dan Jawa Timur (Jatim). [*]