Labuan Bajo, Vox NTT- Dalam rangka percepatan proses digitalisasi produk dan jasa sub sektor ekonomi kreatif serta bertransformasi digital, program Baparekraf Digital Innovation Lab (BEDIL) 2022 diluncurkan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Kamis (07/04/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Hotel Laprima itu diikuti oleh 74 peserta. Kegiatan ini juga dilaksanakan sebagai pendampingan dan edukasi untuk bertransformasi digital.
BEDIL sendiri diinisiasi oleh Direktorat Tata Kelola Ekonomi Digital, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital, Selliane Halia Ishak mengatakan, tujuan dan target yang dicapai melalui program BEDIL yaitu pendampingan tepat guna, sesuai best practice dari para mentor di industri kreatif terkait.
“Kegiatan ini menyasar pelaku di 5 DPSP, BEDIL menjadi pendampingan tepat guna, sesuai best practice dari para mentor di industri kreatif terkait,” ujarnya.
BEDIL juga kata dia, memiliki tujuan konkrit mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif digital serta memberikan mentoring atau inkubasi tentang transformasi digital kepada pelaku ekonomi kreatif.
Pelaku ekonomi kreatif yang ikut tambah dia yaitu di subsektor kriya, musik, dan seni pertunjukan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo; serta mendukung penguatan ekosistem ekonomi digital di Indonesia melalui engagement dan on boarding pelaku ekraf ke dunia digital.
Dia mengatakan, pendampingan meliputi aspek-aspek mengembangkan ide, menguasai infrastruktur pendukung konten, hingga pengetahuan platform monetisasi yang tengah menjanjikan saat ini.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan dengan kegiatan tersebut dapat diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dengan cara memasarkan produk melalui kanal digital yang ada, seperti media sosial, e-commerce, dan kanal digital lainnya, serta ikut berkontribusi dalam digitalisasi sektor UMKM di Indonesia.
“Melalui program BEDIL, para peserta diharapkan bisa meningkatkan pendapatan dengan cara memasarkan produk melalui kanal digital yang ada, seperti media sosial, e-commerce, dan kanal digital lainnya, serta ikut berkontribusi dalam digitalisasi sektor UMKM di Indonesia,” ujar Menteri Sandiaga dalam sambutannya melalui via zoom.
Transformasi digital kata Menteri Sandiaga telah menyentuh titik krusial dan menjadi kebutuhan.
Menteri Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf memiliki tanggung jawab dalam penguatan ekonomi digital UMKM Indonesia.
“Transformasi digital dapat meningkatkan pendapatan 5 kali lebih cepat ketimbang penggunaan metode konvensional. Presiden RI Joko Widodo telah meluncurkan aksi afirmasi Bangga Buatan Indonesia, dan sejak peluncurannya, terdapat 3,7 juta unit usaha yang terdigitalisasi,” pintanya.
Angka ini lanjut dia, lebih banyak dari target yang telah ditetapkan dari program melebihi target di 2020, yaitu 2 juta unit usaha. Saat ini terdapat 11,7 juta UMKM yang telah go digital dan diharapkan terus berkembang mengejar target pemerintah hingga akhir tahun 2023 menjadi 30 juta UMKM.
Turut hadir Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Pius Baut, dan salah satu Technical Advisor BEDIL, Kevindra Soemantri.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba