Labuan Bajo, Vox NTT- Menunggu sekitar dua jam lamanya, pria paruh baya itu baru tiba di rumahnya sekitar pukul 13.00 Wita. Ia baru tiba dari kebun.
Pakaiannya agak serampangan. Agak lusuh. Maklum dia seorang petani. Di rumah, istrinya dengan setia menunggu pria beruban itu untuk makan siang. Kebiasaan itu saban hari terjadi.
Agustinus Dandu, begitu nama lengkapnya. Dia bukan petani biasa. Agus memiliki jabatan sebagai Ketua Dewan Stasi St. Bernabas Pau, Desa Nanga Kantor Timur, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat.
Sejak lama ia dan sejumlah umat di Stasi Pau merindukan adanya kapela. Itu sebabnya, Agus dan umat Katolik Stasi Pau bergotong-royong dan bahu-membahu membangun kapela.
Benar saja, hasil kerja keras mereka membuahkan hasil. Sebuah bangunan tinggi berdiri di samping jalan menuju SMP Negeri 2 Macang Pacar dan SDN Pau Waka.
Namun kondisi kapela hasil kerja swadaya masyarakat sungguh memprihatinkan. Gedung yang di bubungannya terdapat salib hanya dirancang dari kayu. Dinding dan atapnya dirancang dari seng. Ada sebagian dinding bangunan masih bolong. Lantainya tanah.
Bak disambar petir siang bolong, ketika Agus mendengar ada bantuan semen dari Stefanus Gandi. Bagi dia, bantuan semen untuk pembangunan kapela Stasi Pau merupakan rahmat Tuhan.
“Peristiwa hari ini bukan suatu peristiwa yang secara kebetulan. Peristiwa hari ini adalah sebuah rahmat Tuhan yang sungguh luar biasa,” ucap Agus kepada sejumlah awak media saat ditemui di kediamannya, Kamis (07/04/2022) siang.
Sejak lama memang Agus dan umat Stasi Pau merindukan adanya bantuan pihak lain untuk pembangunan kapela. Mereka tampak sudah tidak mampu lagi untuk melanjutkan pembangunan. Apalagi harga material bangunan sudah naik drastis, sementara ekonomi umat kian merosot.
“Kami merasa bersyukur sekali bahwa ada donatur yang bisa membantu kami untuk pembangunan gereja kami ini. Karena itu bahwa saya sebagai Ketua Stasi Bernabas Pau, Paroki Pacar, mewakili umat di seluruh stasi ini mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan dari Bapak Stefanus Gandi,” ucapnya dengan tulus.
Ia mengaku tidak punya sesuatu untuk membalas kebaikan dari Stefanus Gandi. Agus dan umat Stasi Pau hanya bisa berdoa untuk membalas kebaikan dari Direktur Indojet Sarana Aviasi itu, sembari berharap keluarganya selalu sehat dan terus sukses.
Utusan Lembaga SGI Domi Mantur mengatakan, Stefanus Gandi menargetkan bantuan 10.000 sak semen untuk pembangunan tempat-tempat ibadah di Manggarai Raya hingga akhir 2023 mendatang.
Hingga kini memang beberapa tempat ibadah seperti gereja dan masjid di Manggarai Raya sudah dibantu berupa semen oleh Lembaga SGI di bawah pimpinan Stefanus Gandi.
Itu antara lain; Gereja Stasi Tanggar Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) sebanyak 100 sak semen, Gereja Paroki Reweng Kecamatan Lembor Selatan Kabupaten Mabar sebanyak 100 sak semen, Masjid Nurul Iman Sernaru-Labuan Bajo Kecamatan Komodo Kabupaten Mabar sebanyak 100 sak, Gereja Paroki Iteng Kecamatan Satarmese Kabupaten Manggarai sebanyak 100 sak, Gereja Stasi Lewe Kecamatan Lamba Leda Selatan Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 100 sak, Masjid Nangaramut Kecamatan Satarmese Barat Kabupaten Manggarai sebanyak 100 sak, Gereja Sita Kecamatan Rana Mese Kabupaten Matim sebanyak 100 sak, aula Paroki Poka Desa Longko, Kecamatan Wae Ri,i Kabupaten Manggarai sebanyak 100 sak, Paroki Cewonikit 50 Kecamatan Langke Rembong 50 sak, Paroki Datak Stasi Deru, Kecamatan Welak, 50 kursi, Paroki Rangga Stasi Nderu 75 sak, dan Stasi Bernabas Pau Kecamatan Macang Pacar 50 sak.
Selain itu, Lembaga SGI juga menyalurkan paket bantuan sembako menyasarkan untuk sejumlah warga di beberapa tempat, para janda dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
“Direktur Stefanus Gandi Institut (SGI) ini, beliau pengusaha muda asal Manggarai yang jiwa sosialnya sangat tinggi,” terang Domi.
Sedangkan di bidang literasi, SGI menggandeng Perennial Institut telah melakukan road show literasi, kewirausahaan dan jurnalistik di daratan Flores, mulai dari Labuan Bajo Manggarai Barat hingga Larantuka Flores Timur.
Road show secara marathon selama 14 hari sejak 14-28 Januari 2022 itu pernah mendapatkan penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid). [*]