Sumba Barat Daya, Vox NTT- Lembaga Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) terus melakukan kegiatan literasi untuk Kelompok Kerja Guru (KKG) secara regular dan konsisten.
Hal ini bertujuan untuk melatih para guru agar mampu memberikan pendampingan literasi pada siswa secara optimal dan sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga INOVASI adalah megadakan kegiatan literasi bagi guru-guru dan kepala sekolah (SD) di wilayah gugus Marokota, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Pelaksaanaan ini dilakukan dalam rangka mendukung pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya untuk memperbaiki hasil belajar siswa SD melalui wadah KKG.
Kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri Marokota dan berlangsung selama dua hari sejak 20-21 April 2022.
Kegiatan ini dihadiri oleh guru dan kepala sekolah di wilayah gugus Marokota yang terdiri dari SD Negeri Marokota sebanyak 11 guru, SDK Kalembu Kutura sebanyak 8 orang guru, SDM Weekombaka sebanyak 11 guru dan SD Negeri Gola sebanyak 12 guru.
Masing-masing kepala sekolah dari empat Sekolah Dasar tersebut juga mengikuti kegiatan KKG Literasi ini.
Jumlah seluruh peserta kegiatan berjumlah kurang lebih sebanyak 45 orang.
Dalam kegiatan ini hadir juga Pengawas, Fasiliator daerah dan Oddy yang berperan sebagai narasumber dan fasilitator.
Guru-guru diberikan pengetahuan mengenai pendampingan membaca sesuai dengan level dan kebutuhan anak.
Sebelumnya, guru-guru sudah melakukan pemetaan kompetensi membaca siswa-siswi.
Terdapat tujuh unit/tingkat membaca yang dibagikan selama dua hari kegiatan ini.
Kepala SD Negeri Gola Albertina mengaku dirinya belum pernah mengikuti KKG Literasi dan merasa sangat bersyukur dengan kegiatan yang bermanfaat ini.
Ia mengatakan di sekolahnya, masih begitu banyak siswa yang belum bisa membaca. Bahkan, ada anak kelas enam SD yang masih belum lancar membaca.
“Kami sudah melakukan pemetaan kemampuan membaca siswa, namun guru-guru belum dibekali dengan strategi pendampingan yang seperti didapatkan di KKG literasi ini,” tuturnya.
Harapannya agar 11 orang guru yang mengikuti kegiatan literasi ini bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup agar bisa mendampingi anak-anak di SD Negeri Gola.
Hal yang sama juga dirasakan oleh kepala SDK Kalembu Kutura, Hironima Dada Ledu. Ia mengatakan, kegiatan KKG literasi ini sangat menjawab kebutuhan para guru.
“Pengetahuan yang didapatkan dari fasilitator sangat membantu guru-guru sebagai bekal mendampingi para siswa,” ungkapnya.
Hironima mengatakan, kegiatan ini dikemas secara menarik dan sangat detail sehingga dapat diikuti dengan baik oleh peserta.
Sementara itu, Lidia Hamapati selalu pengawas mengatakan, KKG literasi ini perlu dilakukan secara konsisten dan regular. Sebab di lapangan masih banyak sekali anak-anak Sekolah Dasar yang belum bisa membaca.
“Guru-guru perlu diperkaya dengan strategi pembelajaran yang tepat dan diajarkan untuk membuat media yang variatif agar mampu merangsang dan memotivasi anak dalam belajar. Kami siap untuk memberi arahan dan menjadi narasumber jika guru-guru memiliki persoalan yang berkaitan dengan pendampingan literasi,” ungkapnya.
Salah satu peserta yang merupakan guru dari SDK Kalembu Kutura, Skolastika Mita Ngongo mengatakan, kegiatan KKG ini sangat berguna karena mampu menambah wawasan berpikir guru yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
“Dengan adanya kegiatan KKG ini kita bisa saling berbagi dan saling belajar antar guru dari sekolah lain. Melalui KKG ini saya merasa mampu merancang kegiatan yang efektif dan variatif dalam melakukan pendampingan terhadap siswa-siswi,” tandasnya.
Kegiatan KKG berjalan dengan lancar dan diikuti oleh antusias oleh semua peserta.
Ini dapat dilihat dari partisipasi guru-guru yang sangat aktif dalam setiap sesi baik dalam bentuk bertanya, berdiskusi, memberi pendapat dan mengerjakan instruksi yang diberikan oleh fasilitator.
Harapannya, dengan melakukan kegiatan KKG literasi secara regular dan merata, jumlah siswa yang notabene memiliki kemampuan literasi yang rendah dapat berkurang dan kemampuan literasi siswa-siswi, khususnya di Sekolah Dasar dapat meningkat secara merata. [*]