Maumere, Vox NTT-Kemkominfo RI menggelar Pertunjukan Rakyat bertajuk “Siap TV Digital, Menuju Indonesia Terkoneksi, Semakin Digital Semakin Maju” secara hybrid di Hotel Sylvia Maumere, Kabupaten Sikka, Kamis (21/04/2022).
Bupati Sikka melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Konstantia Tupa Arankoja menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menkominfo Johnny G. Plate dan Dirjen IKP Usman Kansong.
Ia mengatakan bahwa sesuai dengan motto Ibu Kita Kartini “habislah gelap terbitlah terang”, maka kita menonton TV tidak lagi semut-semut tetapi tetap jernih.
“Pemkab Sikka menyampaikan terima kasih kepada Kemkominfo RI yang telah mempercayakan kegiatan ini di Kabupaten Sikka karena dengan terbitnya UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020, pemangkasan begitu banyak regulasi yang menginginkan atau mengharapkan kita untuk transformasi digital di segala aspek termasuk TV analog migrasi ke TV digital,” katanya.
Menurutnya akan banyak keuntungan yang peroleh dengan migrasi TV analog ke digital.
“Kalau dulu gambar TV tidak terlalu jernih maka sekarang dengan TV digital ada begitu banyak keuntungan yang kita dapatkan. Berkaitan dengan gambar dan kualitas siaran itu akan jauh lebih baik dan masyarakat jauh lebih menikmati, kemudian juga secara teknis penghematan frekuensi,” ungkapnya.
Sementara itu, Yohana Chrisosta E.P. Christini Tepa, S.Sos selaku Kepala Bidang Statistik Diskominfo Kabupaten Sikka saat pemaparan materinya mengatakan bahwa pemerintah melakui Kemkominfo RI sangat gencar untuk melakukan sosialiasi migrasi dari TV analog ke TV digital.
“Sejak akhir tahun 2012 infrastruktur TV digital sudah mulai bangun dan pengoperasiannya oleh penyelenggara multipleksing swasta di Jawa dan Kepulauan Riau. Masyarakat sudah dapat menikmati konten siaran dalam format digital di wilayah ini, sedangkan daerah lainnya menyusul secara bertahap,” katanya.
Tahap penghentian siaran TV analog, kata dia, akan menyelenggarakannya secara bertahap.
“Tahap pertama tanggal 30 April 2022, tahap kedua tanggal 25 Agustus 2022, dan tahap ketiga tanggal 2 November 2022,” kata Yohana.
Ia menambahkan bahwa siaran TV digital menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi untuk menayangkan siaran sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi dengan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih, dan teknologinya canggih. Selain itu, TV digital bukan streaming internet lewat gawai, bukan TV berlangganan lewat kabel atau satelit, bukan juga TV box atau smart TV yang terhubung internet
“Siaran TV digital itu gratis dan tidak perlu kuota internet atau biaya berlangganan,” tutupnya.
Sedangkan Akademisi Teknologi Komunikasi, Dr. Jonas Klemens G.D. Gobang, MA menyampaikan bahwa Indonesia sedang dalam posisi migrasi dari TV analog ke TV digital.
“Sebentar lagi para penonton TV di Indonesia akan menikmati sebuah sajian sangat berkualitas dari sisi jernih tayangannya, kemudian dari sisi kualitas suara dan kontennya. Bahkan kita bisa membaca sinopsis dari setiap acara. Ini suatu hal yang sangat luar biasa. Selamat datang TV digital di Indonesia,” katanya.
Proses transisi ini, kata Akademisi Jonas, terjadi simulkas.
“Proses TV analog akan bersiaran bersamaan dengan TV digital secara perlahan-lahan sambil melakukan proses edukasi. Jadi kegiatan kita ini bagian dari proses edukasi kepada masyarakat sambil pemerintah menyiapkan infrastruktur,” ujarnya.
Menutup materi, Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Komunikasi Politik, JH Philip Gobang menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta mempercepat transformasi digital.
“Bapak Presiden Jokowi telah memberikan arahan terkait 5 langkah transformasi digital. Pertama, segera lakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet. Kedua, persiapkan roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis. Ketiga, percepat integrasi Pusat Data Nasional. Keempat, siapkan regulasi dan skema-skema pendanaan serta pembiayaan. Kelima, siapkan kebutuhan SDM talenta digital,” ungkapnya.
Philip memastikan transformasi TV analog ke digital akan terlayani dengan konektivitas yang stabil.
“Tidak perlu khawatir ketika pemerintah mematikan siaran TV analog karena kita akan tetap menonton siaran TV dengan TV digital. TV digital itu bukan TV streaming, jadi tidak memerlukan biaya kuota internet. Kemudian TV digital tidak seperti TV satelit (parabola) dan bukan TV kabel berlangganan, jadi tidak bayar biaya bulanan,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa siaran TV digital menghasilkan gambar yang bersih atau sangat jelas, suara jernih, dan teknologi canggih.
“Akan ada banyak program siaran TV digital yang lebih berkualitas dan bermutu bagi masyarakat,” tutupnya. [*]