Puisi-puisi Florensia Imelda Seram
Impian Jiwa
Hari-hari berlalu dalam bayang mimpi
Mengejar harapan yang tak pupus di ujung waktu
Sedari dulu aku mengidolakanmu mencita-citakanmu
Sejak mengenal apa arti sebuah perjuangan
Kau menempelkan geloramu di tepian jiwaku
Terukir impian terbangun dalam mimpi-mimpiku
Menggiring menuntun langkahku pada tapak harapan
Terbit tenggelam tak pupus dalam semangat juang
Kau adalah impianku
Mengejarmu bagai bulan di jagat biru
Yang menampakan eloknya di malam hari
Namun berhamba tunduk pada yang empunya hari
Kau adalah impianku
Mengejarmu dalam arena perjuangku
Tenang syadu memeluk jiwa sunyi termakan asmara
Di hari ceriah ku berlindung pada yang kuasa pemilik segalanya
Kau adalah impianku
Menguras tenagaku, menepis bebanku
Setiap cerita dan mimpi berpadu dalam bayang
Menggendong raga meninang jiwa demi hari esokceria
Siapa dapat merebut mu
Sedari dulu dan tak akan terhentikan
Kukejar, kurengkuh, kuraih, kupeluk dan tak kan ku lepas
Meresap dalam jiwaku membakar hatiku menaungi ragaku bersinar
Kau adalah impianku
Siapa sebanding pesona dirimu
Siapa dapat mengalahkan gelorah kasihmu bagiku
Tak pernah ada yang mampu mengisih kosongnnya jiwaku
Tak akan penuh saat kau mengisi sendiku
Aku bersanding denganmu hingga kata terakhir
Kebijkasanaan Hidup ku kejar hingga raga melayang fana
Sajak Derita di Balik Jendela
Hari-hariku tenggelam dalam kasur derita
Sendirian sepi berteman sepoi dalam ruang hampa
Cerita bisu hanya mementaskan kisah perabotan ruangan ini
Aku ingin keluar sebentar melepas tindihan beban yang menikam raga
Di sini di atas ranjang ini berteman kasur
Aku yang tahan dalam sunyi teramat panjang ini
Gelisa raga ini menanti jawab sehat menyerang sisa tenagaku
Aku ingin bangun dan mengejar hariku yang masih tersisa selagi ada matahari
Terlampau lewat deritaku
Terkapar sepagi ini sebelum tempur siang tiba
Menatap hampa bayang senja yang melukis kisah di uban mereka
Rintihan demi rintihan penanda jiwa juangku tak mati dalam kasur derita
Derita kepada siapa engkau ku titipkan
Derita pada siapa tanyaku kan terjawab tentang kisahku
hariku habis tenggelam dalam kasur ini memeluk kelopak mataku
Hanya berteman diri menanti jawab terbebas dari cengkraman ini
Jendela satu sahabatku
Pembawa sinar tunggal dalam gelap mencekam
Mataku menangkap pesan hari lewat sinar yang menembusimu
Menatap pepohon bersenda gurau dalam riuhnya angin sepoi menenangkan jiwa
Jendela satu sahabatku
Jangan gelapkan dirimu lewati pekatnya pandanganku
Jangan menutup dirimu dari sinar yang menerangi relung jiwaku
Jangan membisingkan telingamu dengan riuhnya dunia aku sedang bersua
Sampaikan pada dunia aku akan kembali
Bila tiba jawabku terbang itu mimpiku mengejar lambat itu tekadku
Menggapai impian itu mimpiku menjadi terbaik itu kepastian langkahku
Jendela satu sahabatku
Kasur derita mengajari arti hidup
Kala sehat menjadi teman setia di hari-hari perjuangan
Namun derita ini memberi sinyal hidup ada yang empunya
Sampaikan pada dunia yang riuh berlaskah suku
Bukan dia yang hadir kala kau bersinar dan bertepuk riuh
Namun dia yang datang memelukmu dalam gelap yang kau takuti
Itulah sahabat sejati berteman dirimu dalam malam yang panjang.
Tiada yang abadi
Detik dan menit tiada yang memiliki di bumi ini
Hari dan bulan ada pula pemiliknya
tak ada yang tahu dari mana dan kemana lalunya satu hari
Waktu hanyalah pinjaman dari yang Empunya
Hari ini mungkin besok atau lusa akan dikembalikan
Hanya Dia yang tahu sampai kapan waktu berpihak pada kita
Hari baru hanyalah pesan masih tersisa waktu sebelum malam abadi menghantui
Akal budi secermalang bintangpun hanyalah aksesoris
Yang diperlengkapkan pada insan fana
Agar bisa bertutur dengan Sang kasih Abadi
Keluarga, sahabat teman dan bahkan musuh sekalipun
Semua adalah pemberian
Kekayaan dan kelimpahan sekedar pasokan
Demi perjalanan di dunia ini
Hari berlalu bergitu cepat bagai tiupan angin
Jangan lengah dalam kepongahan
Jangan lalai dalam berkebajikan
Itulah bekal tuk kembali pada awal dan tujuan
Tiada yang abadi
Batasnya kan tiba namun tak tahu kapan
Waktu kembali sudah tentu ada untuk semua
Berbalut kasih bekal sejati menuju yang abadi