Borong, Vox NTT- Tim Pengabdian Masyarakat Dosen Politeknik Kementerian Kesehatan (Poltekkes) Kupang, Yuliana Dafroyati, S. Kep, Ns, M.Sc dan Ririn Widyastuti, S. ST, M. Keb memberikan kulia umum kepada pasangan suami istri, di Wae Ciu, Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT), Jumat (27/05/2022).
Program ini berjalan berkat kolaborasi pihak Poltekkes Kupang dan Pemerintah Kecamatan LAUT serta Pemdes Satar Padut.
Kegiatan yang sifatnya pemberdayaan dalam kemasan sosialisasi pengenalan tanda bahaya dalam kehamilan dalam rangka menekan angka kematian ibu, hingga dukungan suami sebagai orang dekat dalam kehamilan untuk mencegah kasus kematian ibu.
Dosen Kebidanan Poltekkes Kupang, Ririn Widyastuti, S. ST, M. Keb, memberikan materi “Pengenalan Tanda Bahaya Kehamilan Dalam Rangka Menekan Angka Kematian Ibu” termasuk penjelasan ngidam yang terjadi sama sang suami, hingga mitos pembatasan aktivitas ibu hamil dan suami saat prosesi kehamilan.
Kemudian, Dosen Keperawatan Poltekkes Kupang, Yuliana Dafroyati, S. Kep, Ns, M.Sc membawakan materi tentang “Dukungan Suami sebagai Orang Dekat dalam Kehamilan Demi Mencegah Kasus Kematian Ibu”.
Dalam pemaparannya, Dosen Yati, sapaan akrabnya, menekankan bentuk dukungan suami untuk istri yang sedang hamil.
Hal itu antara lain; Pertama, secara emosional, dalam bentuk perhatian, kasih sayang, dan menjadi pendengar yang baik dalam hal keluhan ibu hamil.
Kedua, dukungan informasional, dalam bentuk mengetahui informasi terkait perawatan kehamilan, mampu mengambil keputusan setiap masalah yang dihadapi, memperoleh informasi dari fasilitas kesehatan saat menemani istri periksa kehamilan, dan menyaring informasi contoh adanya mitos atau hal hal tabuh.
Ketiga, dukungan instrumental, dalam bentuk kesiapan finansial demi memenuhi nutrisi yang baik bagi ibu hamil. Periksa kesehatan minimal 4 kali.
Kemudian temani saat pemeriksa kesehatan, wajib mengetahui riwayat penyakit dan masalah yang di derita ibu hamil dan cara mengatasi masalah tersebut. Memenuhi kebutihan anak saat setelah lahir, serta yakinkan sudah memiliki jaminan kesehatan.
Keempat, dukungan penghargaan, dalam bentuk suport dukungan kepada istri untuk menhetahui hal hal positif saat hamil untuk meningkatkan rasa percaya diri. Harus pelajari tentang perawatan dan kebutuhan ibu saat hamil.
Menurutnya, dukungan suami yang kurang kepada istrinya berdampak kepada kemauan ibu hamil dalam menjalankan pengecekan di fasilitas pelayanan kesehatan. [*]