Labuan Bajo, Vox NTT- Direktur Stefanus Gandi Institut (SGI) Stefanus Gandi mendorong Komunitas Tenun Setia Janji di Desa Ngancar, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), untuk berinovasi.
Hal itu dikatakan Stefanus Gandi saat bertatap muka langsung bersama 22 anggota Komunitas Tenun Setia Janji di Kampus Politeknik eLBajo Commodus Labuan Bajo, Jumat (27/05/2022).
“Kelompok usaha ini diharapkan tidak hanya membuat tenun untuk kain saja melainkan kerajinan lain seperti tas, sandal, dan topi yang terbuat dari kain hasil tenunan. Harus ada inovasi atau hal baru yang dihasilkan,” ujar Gandi.
Gandi meminta agar Komunitas Tenun Setia Janji agar terus menekuni dunia usaha tenun kain. Ia juga menjelaskan bahwa membuka usaha itu sangat penting untuk meningkatkan pendapatan agar terciptanya taraf hidup yang baik dan mendukung ekonomi keluarga yang sejahtera.
“Saya datang untuk mendukung sepenuh hati. Agar ke depannya meningkatkan pendapatan dari masyarakat,” ujarnya.
Gandi berkomitmen untuk selalu menemani dan mengecek hasil kerja dari komunitas usaha tenun kain ini hingga sukses.
“Saya juga akan menemani pengusaha kain ini hingga sukses. Tetapi tidak hanya kain tetapi juga seperti tas, sendal, dan lain-lain yang terbuat dari kain,” pintanya sekali lagi.
Gandi juga memberikan bantuan uang tunai sebesar 5 juta rupiah sebagai bentuk dukungan kepada Komunitas Tenun Setia Janji.
Sementara itu, Ketua Komunitas Tenun Setia Janji Karolina Andus mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Stefanus Gandi.
“Kami komunitas usaha tenun Setia Janji sangat berterima kasih kepada Bapak Stefanus Gandi. Pak Evan ini sangat peduli dengan kami. Muda-mudahan dengan dukungan dan bantuan beliau kami semakin semangat ke depan untuk berinovasi,” ujarnya.
Komunitas Tenun Setia Janji juga menggalungkan Stefanus Gandi sebuah selendang hasil tenunan mereka.
Untuk diketahui, Komunitas Setia Janji setiap tahunnya telah memproduksi ratusan bahkan hingga ribuan kain yang terdiri dari berbagai motif. Komunitas Setia Janji ini sudah berdiri selama 9 tahun dan berkarya di Lembor Raya.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba