Ruteng, Vox NTT- OSIS SMP St. Stefanus Ketang berjibaku menjemput hari bersejarah nasional bangsa, tepatnya tanggal 1 Juni tahun 2022.
Melalui keputusan Presiden, Nomor 24 tahun 2016, pemerintah menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya ideologi bangsa, yaitu Pancasila.
Dengan berasaskan pada sila-sila Pancasila, maka pelaksanaan kegiatan berbasis pengembangan bakat dan minat peserta didik mutlak diperlukan.
Tujuannya jelas, bahwa penerapan nilai-nilai pancasila seyogyanya harus diperbiasakan melalui kreativitas yang menunjang pembentukan karakter anak-anak bangsa.
Lembaga pendidikan SMP St. Stefanus Ketang yang merupakan bagian integral dari pendidikan Indonesia memiliki visi dan misi yang selalu berbasis pancasilais.
Salah satunya ”melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler demi mengasah potensi dan meningkatkan daya kreasi peserta didik.
Dengan berpijak pada misi ini, maka lembaga pendidikan yang berlokasi di Ketang, Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai ini menggelar aneka perlombaan.
Cabang kegiatan yang diperlombakan antara lain, pertandingan futsal (putra), boli voli (putri), paduan suara berbasis budaya, melukis (Garuda Pancasila), dan berpidato.
Perlombaan yang telah berlangsung sejak tanggal 20-31 Mei tahun 2022 ini disambut penuh antusias dan dipartisipasi penuh aktif oleh seluruh civitas akademika yang bernaung di bawah pelindung Santo Stefanus.
Sekolah yang didirikan oleh Misionaris Eropa, Pater Thomas Krump, SVD ini berinisiatif mengambil waktu pelaksanaan kegiatannya pada sore hari.
Kaur kesiswaan bersam dengan OSISnya mengarahkan seluruh kegiatan perlombaan secara bertanggung jawab.
Perlombaan pidato, paduan suara, dan melukis yang dikemas dalam balutan Pancasila memberikan inspirasi yang unik.
Uniknya, peserta lomba dengan cermat mengangkat masalah-masalah aktual bangsa, semisal pembangunan secara multidimensional.
Emilia Juita, salah seorang peserta lomba pidato menggodok masalah ”Membangun Bangsa dari Sudut Pandang Nilai-nilai Pancasila.”
Dalam pidatonya, peserta didik yang pernah mengikuti lomba pidato tingkat kabupaten Manggarai ini menganalisis masalah kebangsaan sebagai salah satu bentuk kegagalan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila.
“Peringatan Hari Lahir Pancasila harus dilihat sebagai momentum merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai basis menjalani proses pembangunan, baik pembangunan sumber daya alam maupun sumber daya manusia,”katanya.
“Jika kita telisik sejarah bangsa dalam balutan pembangunan, pada zaman Orde Baru, pembangunan selalu berpusat pada pembangunan ekonomi semata dan kurang memerhatikan aspek kemanusiaa sehingga tidak salah pelanggaran terhadap HAM kerapkali terjadi,” lanjutnya.
Selanjutnya, dalam lomba paduan suara, peserta lomba berkreasi menciptakan lirik lagu berbasis kearifan lokal budaya daerah Manggarai.
Ada yang menciptakan lagunya dalam bentuk Mbata (bentuk nyanyian khas budaya daerah manggarai yang diringi leh gong dan gendang tanpa gerakan) dengan mengambil lirik bernuansa nilai-nilai Pancasila.
Selain itu, ada juga peserta lomba yang menggunakan alat musik kreatif, misalnya botol bekas, ember bekas, dan kaleng minuman untuk dijadikan sebagai sumber seni dalam mengiringi lagu-lagu yang mereka nyanyikan.
Lomba yang tidak kalah uniknya juga terkait lomba melukis.
Fano, salah seorang peserta lomba lukis yang beralamatkan Pa,ang Lembor sukses menggambar Burung Garuda Pancasila menyedotkan perhatian semua orang.
Peserta didik yang sangat mengagumi peluksi dunia, Leonardo Da Vinci ini sukses menggambar Burung Garuda Pancasila dengan cermat dan teliti.
Alhasil pencapaian yang diperlihatkan melalui aspek kompetisi dengan menjunjung tinggi sportivitas dan kreativitas menjadi suatu argumentasi tak terbantahkan.
“Apa yang yang kami dambakan dan kami rindukan pelan-pelan kami asa melalui kegiatan pekan kreatif jelang Hari Lahir Pancasila,” demikian curahan hati Yoga Lawang, salah seorang staf inti OSIS.
“Kami dipenjara tanpa salah, disiksa tanpa tindak, dikurung dalam diam, dilarang bersahabat apalagi bercengkerama, mau dikata hidup enggan, mati tak mau gara-gara covid,” lanjutnya. [*]