Borong, Vox NTT- Pil pahit terpaksa dialami keluarga almarhum Martinus Marut, pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN). Mereka harus menerobos sungai Wae Musur saat menggotong almarhum Martinus menuju kampung halamannya di Lidi, Desa Lidi, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur (Matim).
Kali Wae Musur memang sudah lama belum dibangun jembatan penyebrangan oleh Pemerintah Manggarai Timur. Akibatnya, masyarakat harus bersusah payah dan menaruh nyawa di wilayah tersebut saat menyebrang.
Almarhum Martinus meninggal di RUSD Ben Mboi Ruteng pada Jumat (01/07/2022) pukul 01.00 Wita, dini hari.
“Kami dari RUSD Ruteng tadi sekitar pukul 09.00 dan kami tiba di Kali Wae Musur pukul 11.00, tapi karena derasnya aliran sungai, kami harus menunggu. Jadinya, kami baru bisa menyebrang pukul 12.00 siang,” ujar Teodorus Pamput, salah satu keluarga almarhum Martinus kepada VoxNtt.com, Jumat sore.
Teodorus mengisahkan, akibat tidak ada jembatan penghubung menuju Desa Lidi, mobil pengangkut jenazah tidak bisa melintasi sungai Wae Musur. Arus air yang begitu deras membuat kendaraan jenazah terpaksa berbalik arah.
“Terpaksa kami gotong jenazah almarhum Martinus dengan hati-hati, karena aliran sungai masih cukup deras,” ujarnya. (VoN)