Larantukan, Vox NTT- Paroki Santa Maria Hati Tak Bernoda Baniona, Dekenat Adonara, Keuskupan Larantuka, menggelar kamping rohani bagi Orang Muda Katolik (OMK) separokinya, Jumat (08/07/2022) hingga Minggu (10/07/2022) di Stasi Arnoldus Jansen Kewuko.
Sebanyak 341 OMK dari 10 stasi yakni Demodei, Mewet, Baniona, Kawela, Lewokemie Bawah, Waiwukak, Kewuko, Basarani, Botung dan Beliko mengambil bagian dari kegiatan ini.
Kegiatan ini mempertemukan OMK dalam wilayah Paroki Santa Maria Hati Tak Bernoda Baniona sebagai jalan untuk menanamkan nilai-nilai iman dan religius dalam diri, meningkatkan rasa persatuan, persaudaraan dan keakraban di antara sesama, serta menampilkan kreativitas orang muda.
Demi mencapai tujuan ini, kegiatan dikemas dalam bentuk ibadah (doa, ekaristi), pembinaan iman (pendalaman Kitab Suci), latihan kepemimpinan, olahraga dan malam hiburan.
Kamping rohani diawali dengan perayaan ekaristi yang dipimpin RD. Antonius Ece Aran sebagai moderator didampingi Pastor Paroki Baniona RD. Barnabas Huba Koban dan RP Yohanes Dua Danibao, seorang misionaris SVD asal Paroki Baniona yang bermisi di Philipina yang didaulat sebagai pengkotbah.
“Kami sangat bangga karena begitu banyak anak muda yang hadir di tempat ini untuk bersatu, berkumpul, berpartisipasi dan mau menjadi jembatan untuk mewartakan cinta dan sabda Tuhan. Saya yakin Tuhan Yesus pun sangat bahagia karena kita anak-anakNya yang rapuh ini mau mendengarkan apa yang disampaikanNya,” tegas RP. Yohanes.
Lebih lanjut, RP Yohanes memberikan peneguhan kepada kaum muda Katolik ini. Menurutnya, OMK adalah jembatan cinta Tuhan bagi sesama dan sesama yang terdekat adalah orangtua dan keluarga.
Sementara itu, dalam sambutannya, RD. Barnabas Koban menegaskan, Orang Muda Katolik itu merupakan tiang penopang kehidupan gereja dalam program dasar keuskupan dan arah dasar pastoral Paroki Santa Maria Tak Bernoda Baniona.
Menurutnya, Orang Muda Katolik memiliki dua wajah. Wajah yang pertama adalah wajah yang menjanjikan sebab mereka mempunyai talenta, bakat dan kemampuan yang demikian banyak.
Mereka punya mimpi-mimpi dan idealisme yang merupakan kekuatan Gereja dan kekuatan Lewotanah (kampung-desa).
Wajah yang kedua adalah wajah yang memprihatinkan di mana orang cenderung memberi cap-cap negatif untuk Orang Muda Katolik seperti Orang Muda Katolik tidak punya pekerjaan, masih bergantung pada orangtua, suka hura-hura, suka duduk di deker, mabuk-mabukan.
Karenanya, bagi RD Barnabas, dengan gerakan rohani ini diharapkan agar Orang Muda Katolik dapat membangun niat dan komitmen hati untuk menepis semua pandangan negatif tersebut.
Maksi Tukan, Ketua OMK Paroki Santa Maria Tak Bernoda Baniona mewakili seluruh Orang Muda Katolik Baniona berharap agar momen ini menjadi momen membangun dan memperkuat kekeluargaan di antara Orang Muda Katolik.
“Mari kita bersama-sama membangun kekeluargaan, membangun bangsa dan negara kita dengan lebih baik. Pro ecclesia et patria untuk bangsa dan Gereja,” tegas Maksi.
Turut hadir dalam kegiatan ini pengurus Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Tak Bernoda Baniona, pengurus Dewan Stasi Stasi Arnoldus Jansen Kewuko serta jajaran Pemerintah Desa Oyang Barang Kecamatan Wotanulumado. (Florentina Ina Wai).