Ruteng, Vox NTT- Rencana Pemerintah dalam menerapkan kebijakan pembatasan pengunjung di Taman Nasional Komodo mesti didukung dengan kajian mendalam yang melibatkan semua stakeholder.
Hal itu menjadi salah satu rekomendasi dari Forum Mahasiswa Pascasarjana NTT-Jakarta sebagaimana tertuang dalam rilis yang diperoleh VoxNtt.com, Minggu (17/0/07/2022) pagi.
Koordinator Pelaksana Kegiatan Aldo Bole mengatakan, Forum Mahasiswa Pascasarjana NTT-Jakarta telah melaksanakan Focus Group Discussion tentang kebijakan pembatasan jumlah pengunjung ke Taman Nasional Komodo (15/7) di Kedai Tempo-Jakarta Timur dengan Tema ” Pro Kontra Pembatasan Pengunjung di Taman Nasional Komodo”
Aldo Bole mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan atas dasar polemik pro-kontra yang timbul di masyarakat karena dilihat akan berdampak pada masyarakat, terutama pelaku wisata baik travel agent maupun wisatawan.
Selain itu, kegiatan ini dilakukan untuk melakukan pengkajian terhadap kebijakan pembatasan pengunjung di TNK yang telah dikeluarkan oleh KLHK agar bisa menghasilkan rekomendasi yang sifatnya win-win solution antara pemerintah dan pelaku wisata.
Oleh Karena itu , Forum Mahasiswa Pascasarjana NTT-Jakarta meminta pemerintah untuk menunda pemberlakuan kebijakan tersebut hingga awal 2023 karena dinilai perlu dilakukan kajian mendalam yang melibatkan semua stakeholder. Bukan hanya melibatkan stakeholder pemerintah tetapi melibatkan masyarakat dalam hal ini pelaku wisata terutama travel agent.
“Kami juga mendorong agar pemerintah perlu melakukan sosialisasi atas kebijakan tersebut agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau misnderstanding,” kata Aldo.
Sekretaris pelaksana kegiatan Forum Mahasiswa Pascasarjana NTT-Jakarta John Mesach berpandangan bahwa kebijakan pembatasan pengunjung wisatawan ke Taman Nasional Komodo harus mempertimbangkan waktu dan tahapan pengambilan kebijakan.
“Jangan sampai kebijakan ini dipaksa untuk diberlakukan tanpa memperhatikan peran serta masyarakat sehingga berpengaruh pada aktivitas wisata,” tutupnya.
Penulis: Igen Padur