Kupang, Vox NTT – Badan Pengurus Komunitas Umat Basis (KUB) St. Benediktus dan KUB St. Rafael, serta Ketua Wilayah VII Paroki Santo Fransiskus dari Asisi Kolhua resmi dilantik Pastor Paroki setempat, RD Longginus Bone, Jumat (12/08/2022) malam.
Acara pelantikan tersebut berjalan aman, damai dan lancar yang diramaikan koor pendukung dari umat paroki setempat.
Pastor Longginus Bone dalam homilinya pada perayaan ekaristi pelantikan itu, menekankan soal persekutuan yang solider.
“Malam hari ini kita jumpai di sini, untuk bersama-sama bersyukur sekaligus mohon berkat Tuhan atas segala anugrah dan cinta Tuhan yang begitu besar bagi kita sekalian. Lebih khusus bagi pengurus yang akan menjadi pelayan,” ucap Pastor Dus demikian ia disapa.
Pastor Dus mengatakan, menjadi pelayan berarti menjadi murid kristus. Menjadi murid kristus adalah harus rendah hati, harus mampu bekerja sama dengan sesama.
“Dan harus belajar dari pribadi Kristus yang ke dunia ini bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani,” ujarnya.
Ia berharap kiranya pengurus baru yang baru dilantik tersebut bisa menghadirkan suka cita, dan kedamaian dalam hidup kebersamaan, khususnya di wilayah VII itu.
“Walaupun hanya di sekitar sini, tetapi saya lihat ada kekompakan yang sangat luar biasa. Itu yang harus dipupuk dan ditingtkan,” harap Pastor Dus.
Ia juga berharap sebagai pengurus harus mempunyai kerendahan hati untuk menjemput “bola”.
“Kehadiran kita harus menjadi berkat bagi sesama, baik itu lewat pikiran, lewat perkataan, terutama lewat tindakan kita. Marilah kita menjalankan tugas yang dipercayakan kepada kita,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu juga, Pastor Dus menyampaikan terima kasih kepada pengurus yang telah bersedia untuk menjadi pengurus, baik di tingkat wilayah maupun di KUB.
“Selamat menjalankan tugas ini dengan penuh suka cita dan jangan lihat ini suatu beban, tetapi ini suatu pekerjaan yang mulia yang perlu dijalankan. Perlu ada keseimbangan antara rohani dan jasmani,” kata Pastor Dus.
Sementara itu, Ketua Dewan Pastoral (DPP) Paroki Santo Fransiskus dari Asisi Kolhua, Adrianus Ceme mengatakan, menjadi pengurus adalah sebuah panggilan.
Menurutnya, pelantikan itu bukan hanya sekadar seremonial biasa, tetapi pelantikan ini bermakna bagi semua pihak.
“Malam ini saudara sekalian dilantik untuk menerima tugas yang diberikan paroki,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan selamat dan profesiat kepada pengurus yang baru saja dilantik.
“Malam ini kita sama-sama menyaksikan pelantikan Ketua Wilayah VII serta pengurus dua KUB. Tugas kita ini bukan karena orientasi bisnis atau upah dan lain sebagainya. Tapi panggilan,” katanya.
Ia menambahkan, apapun tugas yang diberikan oleh Gereja, itu merupakan panggilan hidup.
“Kita bagian daripada umat sebagai gereja Katolik dan juga bersama imam yang berkarya di Paroki Santo Fransiskus dari Asisi Kolhua,” pungkasnya.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba