Betun, Vox NTT- Puluhan warga Dusun Laran, Desa Wehali, Kecamatan Malaka Tengah, mendatangi ke Sekretariat DPRD Malaka. Mereka adalah para penjual pertalite sepanjang jalan di sekitar Dusun Laran.
Pantauan VoxNtt.com, mereka datang dengan wajah penuh harapan agar ada kepastian nasib sebagai penjual pertalite eceran.
Di gedung DPRD Malaka, puluhan warga Desa Wehali ini disambut hangat oleh Wakil Ketua DPRD Malaka Hendrik Fahik bersama anggota anggota dewan lainnya. Mereka langsung dipersilakan masuk menyampaikan aspirasinya di ruang paripurna.
Kesempatan pertama langsung diberikan kepada Constantia Luruk Tahu. Penjual pertalite eceran itu mengatakan, mereka hanya masyarakat kecil yang mencari makan lewat menjual pertalite eceran jenis pertalite.
Kepada para anggota DPRD Malaka, Luruk Tahu berharap agar pemerintah dan DPRD mencari solusi terbaik agar mereka dapat melanjutkan aktivitas menjual pertalite eceran.
“Tujuan kami datang di sini untuk menyampaikan aspirasi agar DPRD bersama pemerintah dapat menunjang kami masyarakat kecil ini,” kata Luruk Tahu.
Di tempat yang sama, ada juga beberapa warga lain menyampaikan bahwa mereka menyayangkan pihak kepolisian yang menyita jeriken dan kendaraan roda dua yang mana digunakan untuk kelancaran proses penjualan pertalite eceran.
“Kami tahu, jual eceran itu salah, tapi kami sudah lama sekali jualan seperti ini. Bahkan, anak-anak kami sekolah sampai sarjana dari hasil jualan pertalite eceran itu,” ujar Maria Enok.
“Ya. Ini karena tidak ada lapangan pekerjaan lain, sehingga kami akhirnya harus jualan bensin eceran seperti ini. Kami juga tidak timbun minyak dalam jumlah banyak. Palingan sehari 3 jerigen. Dan itu habis terjual,” sambung seorang penjual pertalite eceran lain.
Wakil Ketua DPRD Malaka Hendrik Fahik kemudian membuka ruang diskusi kepada forum, khusus untuk para anggota dewan yang hadir.
Bernadette Luruk, anggota DPRD Partai Hanura menyarankan agar DPRD bersama pemerintah dan kepolisian agar secepatnya menyelesaikan persoalan ini.
Menyambung dari Bernadette, Ketua Fraksi Golkar, Hendri Melki Simu, menegaskan agar pemerintah dan Kepolisian Resort Malaka agar dapat menyelesaikan persoalan ini dan mencari solusi terbaik untuk masyarakat penjual pertalite eceran khusus di Wehali dan Malaka seluruhnya.
“Persoalan ini bukan baru terjadi. Sudah sering terjadi. Kalau mau terapkan aturan, ya harus dilakukan yang benar. Tapi harus lihat dari sisi kemanusiaan. Masalahnya, kalau semua penjual pertalite eceran ini dilarang, lalu masyarakat di Rinhat yang tidak ada SPBU ini bagaimana? Apa harus datang isi ke Betun?” kata Hendri Melki Simu.
“Kalau begitu, pemerintah harus sediakan bensin untuk masyarakat khususnya yang jauh dari SPBU,” tambah Hendri kepada pemerintah, yang diwakili oleh penjabat Sekda Malaka, Silvester Leto.
Terkait hal itu, pemerintah dan DPRD Malaka sepakat akan mengadakan RDP bersama Kepolisian Resort Malaka dalam waktu dekat.
“Kita akan bersurat ke Kepolisian Resort Malaka dan minta kehadiran Kepolisian Resort Malaka untuk mencari solusi terbaik bagi para penjual pertalite eceran di Malaka,” tutup Hendrik Fahik.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba