Betun, Vox NTT- Belakangan terakhir, media menggemparkan publik Malaka terkait adanya isu pecah kongsi Bupati dan Wakil Bupati Malaka, Simon Nahak dan Kim Taolin (SNKT).
Isu tidak harmonisnya Simon Nahak dan Kim Taolin menjadi perbincangan hangat di masyarakat luas.
Banyak kritikan yang dilontarkan masyarakat Malaka terkait hal itu. Mereka sangat menyayangkan perpecahan itu. Alasannya menurut mereka, Bupati Simon dan wakilnya Kim Taolin, harus kompak untuk mewujudkan janji kampanye yang tertuang dalam program Sakti.
“Ya kalau pecah, sudah pasti program Sakti pincang dan dipastikan lagi kemungkinan gagal,” ungkap Andri Klau, salah satu warga Malaka.
“Imbasnya, masyarakat yang susah lagi,” sambungnya lagi.
Bupati Simon enggan berkomentar lebih jauh. Di beberapa kesempatan, bupati bergelar Doktor hukum itu menegaskan bahwa dirinya masih fokus mewujudkan program Sakti yang sudah dijanjikan saat kampanye.
“Untuk sekarang belum saatnya berkomentar tentang politik. Saya masih fokus kerja,” kata Simon Nahak.
Menjawab isu yang berkembang di masyarakat Malaka, justru dalam beberapa kesempatan, Bupati Simon dan Kim Taolin tampak akrab dan kompak.
Beberapa foto yang beredar di media sosial, terlihat Simon Nahak dan Kim Taolin hadir bersamaan dalam beberapa kegiatan.
Misalnya, saat seleksi calon pimpinan tinggi Pratama Setda kabupaten Malaka (03/10/2022), Bupati dan Wakil Bupati kompak memantau jalannya proses seleksi di aula kantor Bupati Malaka. Tampak tidak ada konflik pribadi atau kepentingan di antara mereka.
Dua hari berikutnya, Bupati Simon dan Wabup Kim Taolin juga tertangkap kamera, kompak satu rombongan ikut mengikuti misa syukur imam Katolik baru di Filomasin, Kecamatan Malaka Timur. Tampak mereka berdua akur dan tidak ada konflik.
Dihubungi terpisah, Kim Taolin membenarkan hal itu. Dia mengatakan, untuk kepentingan masyarakat Malaka, SNKT memang wajib hukumnya kompak untuk mewujudkan program Sakti.
“Kepentingan masyarakat Malaka diatas segalanya. Kita harus tetap bersama untuk itu,” ujarnya singkat.
Sontak, publik kembali dibikm geger. Namun kali ini, mereka cukup senang dan penuh harap agar kemesraan dan kekompakan bupati bersama wakilnya tetap solid hingga 2024.
“Maju, kuat dan program Sakti terwujud. Jaya selalu SNKT, masyarakat Malaka sejahtera,” ungkap seorang aktivis muda yang tidak mau namanya dipublikasikan.
Sebagai informasi, program Sakti sedikit demi sedikit mulai terwujud, walau belum semuanya.
Mimpi adanya pusat pemerintahan dalam hal ini kantor bupati dan kantor dinas lainnya mulai terlaksana.
Beberapa hari lalu, tepat dihari kesaktian Pancasila (02/10/2022), SNKT menunjukkan kesaktiannya.
Proyek pembangunan Puspem dimulai dengan peletakan batu pertama.
Diprediksi, 5 tahun ke depan, kantor bupati dan kantor dinas lainnya sudah kokoh berdiri di Rai Malaka.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi
Editor: Ardy Abba