Borong, Vox NTT-Proses pembanguan jalan di Kabupaten Manggarai Timur, khususnya Kecamatan Elar tahun anggaran 2022 sudah mulai dikerjakan. Namun memasuki musim penghujan biasanya menjadi salah satu kendala pekerjaan di lapangan.
Hal ini membuat keraguan besar dari masyarakat Elar, di mana saat ini sementara proses pengerjaan salah satu lapen.
Salah satu tokoh muda Kecamatan Elar yang enggan menyebutkan namanya mengungkapkan bahwa saat ini ada salah satu paket proyek lapen yang belum dikerjakan sama sekali.
“Sudah memasuki musim hujan, namun pekerjaannya belum mulai sama sekali. Ini yang membuat kami masyarakat Elar sangat ragu dengan kinerja dari proyek tersebut,” katanya kepada VoxNtt.com, Kamis (13/10/2022).
Tak hanya itu, ia juga mengaku kesal terhadap Pemda Matim karena selama ini tidak pernah mendesak kontraktornya untuk turun bekerja.
Padahal materialnya sudah tiga minggu berada di lokasi proyek.
“Dan, akibat dari curah hujan yang tinggi, sebagian materialnya sudah terbawa air hujan,” ungkapnya.
Ia juga mengaku bahwa hingga saat ini papan informasi proyek di dua lokasi tersebut belum dipasang sama sekali. Akibatnya, masyarakat tidak tahu berapa pagu dana dan CV apa yang akan mengerjakan.
“Rakyat juga punya wewenang memonitor dan mengkritisi hal ini ko,” ungkapnya.
“Maka kami berharap kepada Pemda Matim dan lembaga DPRD lebih serius lagi menangani hal-hal ini. Apabila ini hanya ulah kontraktor saja seharusnya ditegur keraslah kontraktornya jangan kita omong kuantitas saja tapi kedepankan juga kualitasnya karena ini menyangkut kesejahteraan umum. Semoga kedepannya Pemda Matim lebih jernih lagi mengatur jadwal yang baik untuk pengerjaan lapen di seluruh wilayah Matim ini,” harapnya.
Diketahui bahwa ada dua paket pengerjaan lapen di wilayah Kecamatan Elar tahun 2022 ini. Keduanya yakni, jalur Wae Solong-kelok dan tetes-kaong.
Pada titik Wae Solong-Kelok terlihat sudah mulai proses pembersihan rumput dan tanah di sela batu-batu.
Sementara di jalur Tetes-Kaong hanya material terlihat dibiarkan begitu saja di jalan.
Penulis: Yunt Tegu
Editor: Ardy Abba