Ende, Vox NTT- Bakal calon Anggota DPR RI Dapil 1 NTT, Stefanus Gandi, terus melakukan safari politik keliling Pulau Flores.
Pada setiap kunjungannya, Stefanus Gandi, mendapatkan penilaian masyarakat. Salah satunya, ada masyarakat yang menilai Stefanus Gandi merupakan figur yang tepat untuk duduk di DPR RI.
Bahkan, Stefanus dianggap figur muda yang energik untuk bisa menyuarakan kepentingan masyarakat Flores, Lembata dan Alor di Senayan.
“Saya secara pribadi baru mengenal beliau, tapi merasa seperti sudah kenal lama. Langsung akrab. Saya puas setelah bertemu beliau, dia figur yang tepat untuk didorong ke DPR RI,” ujar Dionsius Radja, salah satu warga Matawa, Kelurahan Roworena, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende saat ditemui, Sabtu (29/10/2022) malam.
Alasan lain ia mendukung Stefanus Gandi pada Pileg 2024 nanti karena dianggap sudah mapan.
Dionsius mengaku sudah searching nama Stefanus Gandi di Google dan menemukan bahwa Direktur PT Indojet Sarana Aviasi itu sudah berkategori mapan.
“Pa Stefanus bukan lagi cari uang. Pemasukan dia lumayan. Itu berarti dia sudah mampu memperjuangkan dengan benar nanti kepentingan masyarakat Dapil NTT 1 di DPR RI,” kata Dionsius.
Sebelumnya, Stefanus Gandi mengaku mulai konsen bertemu masyarakat Pulau Flores sejak satu tahun lalu.
Stefanus menegaskan, ia datang bukan dalam rangkah untuk berkampanye. Sebab waktu kampanye, kata dia, belum ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut dia, ia mengelilingi Pulau Flores dengan kemasan misi kemanusian dan pendekatan sosial kemasyarakatan.
Selama satu tahun belakangan ini, Stefanus telah banyak membantu material untuk rumah adat, rumah ibadah, kelompok tani, bantuan sembako, dan kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Yang kami kemas adalah memperkenalkan diri dan pendekatan sosial kemasyarakatan yang sifatnya keuntungan bersama,” katanya.
Di setiap titik pertemuan dengan masyarakat, Stefanus kerap menggali dan menawarkan bantuan semampunya.
Ia menyadari bahwa bantuannya memang sedikit tidak seperti para pihak yang sedang memangku jabatan tertentu di eksekutif dan legislatif. Namun bantuannya tentu saja untuk kepentingan umum sembari berharap ada pihak lain yang bisa melakukan gerakan kemanusiaan serupa.
“Yang kami gali adalah apa yang kami bisa bantu. Ini sebagai bentuk partisipasi kami. Sebbagai bentuk keluarga baru,” kata Stefanus.
“Ini adalah bentuk kolaborasi yang kami buat. Karena saya belum jadi apa-apa, saya bantu sebisa saya. Kegiatan sosial ini kan tidak ada batasan,” imbuh Direktur Lembaga Stefanus Gandi Institut itu. [VoN]