Ruteng, Vox NTT– Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng melaksanakan rekoleksi dan misa perutusan bagi calon wisudawan pada di Aula Gedung Utama Timur kampus tersebut, Sabtu (12/11/2022).
Rekoleksi dan misa perutusan di bawah tema “Belajar Sepanjang Hayat, Berkarya Secara Inovatif, Adaptif dan Kolaboratif: Unika Santu Paulus Ruteng Menuju Center Off Excellence itu dipimpin langsung RD. Edi Manori, Pr.
Tema tersebut memberi pembekalan rohani bagi calon wisudawan yang akan diwisudakan pada Minggu esok (13/11/2022).
Dalam paparan materi rekoleksinya, RD. Edi Manori, Pr menghubungkan tema dengan tiga (3) harapan almamater Unika Santu Paulus Ruteng untuk para calon wisudawan.
Ketiga harapan tersebut adalah belajar sepanjang hayat; bekerja inovatif, kolaboratif dan adaptif; dan mengharumkan nama Lembaga Unika Santu Paulus Ruteng.
Ketua Yayasan Sukma Keuskupan Ruteng itu kemudian menguraikan, tiga prinsip belajar sepanjang hayat: Pertama, belajar sepanjang hayat tentu bukan untuk dapat ijazah dan gelar, namun belajar sepanjang hayat berarti belajar untuk hidup, untuk memaknai hidup dan membuat hidup bermakna bagi sesama dan alam ciptaan Tuhan.
Kedua, belajar sepanjang hayat bermakna holistik integratif yaitu belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk melakukan (learning to do), belajar untuk menjadi (learning to be). Karena itu belajar untuk hidup berarti belajar untuk berubah dan berbuah.
Ketiga, belajar sepanjang hayat secara spiritual berarti belajar menjadi murid yang diutus untuk pergi dan menghasilkan buah.
Selain prinsip, menurutnya, bekerja secara inovatif, kolaboratif dan adaptif.
“Para calon sarjana memasuki era industri 4.0 dan 5.0, di mana kemajuan pesat teknologi digital dan internet dan hadirnya mesin cerdas yang menggeser sebagian peran manusia serta perubahan dalam aneka bidang kehidupan secara sangat cepat karena itu menuntut kemampuan kerja jejaring, kolaborasi serta sikap adaptif untuk bisa eksis dan maju,” jelasya.
Pastor Edi menyatakan bahwa almamater tentu tidak berharap para wisudawan memberikan sesuatu untuknya.
“Prestasi dan karya-karya baik yang kamu lakukan di medan tugas itulah hadiah berharga untuk almamater. Itulah sumbangan berharga menuju Unika St Paulus menjadi center of excellent,” katanya.
RD. Edi pun mengajak calon wisudawan untuk tidak perlu takut dan khawatir tentang hari esok.
“Kalian tidak perlu cemas dengan hari esok, sebab kamu telah disiapkan untuk menjadi insan pembelajar yang memiliki kemampuan untuk belajar apa saja dan dalam situasi apa saja. Kamu telah dibekali almamater dan membekali dirimu sendiri dengan ketrampilan untuk berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan memecahkan masalah yang dihadapi. Itulah modal untuk berlaga di medan tempur dan sekaligus jaminan untuk menang dan berprestasi,” tukas dia.
Kegiatan rekoleksi kemudian dilanjutkan dengan perayaan ekaristi. Melalui perayaan ekaristi ini, para calon wisudawan mendapatkan perutusan ke medan karya setelah menamatkan studinya di Unika Santu Paulus Ruteng.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba