Jakarta, Vox NTT- Puluhan Pemuda yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Pemuda untuk Selamatkan Tanah Air menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT Food Station Tjipinang Jaya, Senin (16/01/2023).
Aksi unjuk rasa tersebut sebagai buntut viralnya dugaan korupsi di media massa dan media sosial terkait penimbunan bansos berupa beras yang hingga membusuk.
Massa aksi menyayangkan bansos tersebut tidak disalurkan dengan baik kepada masyarakat. Mereka juga mempertanyakan tata manajemen pengelolaan dalam penyaluran bansos tersebut.
“Ini yang kami sesali, bagaimana mungkin beras yang harusnya disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan tapi malah ditimbun hingga membusuk di gudang, artinya ada yang salah dari tata manajemen dan pengelolaan dari dalam,” tegas Rius selaku Korlap aksi unjuk rasa sebagaimana dalam rilis yang diterima VoxNtt.com.
Rius pun mendesak agar jajaran direksi dan komisaris PT Food Station Tjipinang Jaya agar segera memberikan pertanggungjawaban atas beras Bansos yang tidak disalurkan tersebut.
“Dua hal yang kami minta, sebaiknya Pak Dirut Pamrihadi Wiraryo serta jajaran direksi juga jajaran Komisaris sebaiknya secara gentleman mengundurkan diri dan meminta maaf kepada publik, lalu menyerahkan diri ke aparat penegak hukum secara sukarela,” pungkasnya
“Atau kami akan laporkan kepada aparat penegak hukum dan mendesak agar segera tangkap dan adili pelaku koruptif tersebut,” tambah Rius.
Menurut dia, beras bansos yang ditimbun hingga membusuk merupakan kejahatan yang terstruktur sistematis dan masif, juga dianggap merugikan keuangan negara.
“Jelas pasti ada kerugian keuangan negara di sini, inilah kejahatan yang the real dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. Ini melukai hati kami dan masyarakat, tapi jangan lupa kejahatan yang dilakukan secara sistematis akan dikalahkan dengan kebaikan yang dilakukan secara sistematis,” ujar orator lainnya.
Sebelum aksi berakhir, sempat terjadi ricuh antara massa aksi dengan pihak dari PT Food Station yang mencoba memprovokasi massa aksi.
Namun massa aksi tetap melanjutkan orasinya hingga berakhir dan menyampaikan akan melakukan aksi kembali. [VoN]