Ruteng, Vox NTT- Ada berbagai kegiatan yang diselenggarakan untuk menyemarakkan Hari Pers Nasional tahun 2023 ini.
Di Manggarai, Nusa Tenggara Timur, sejumlah pekerja media yang terhimpun dalam wadah Jurnalis Manggarai (JM) memilih untuk menggelar kegiatan positif berupa pembagian sembako, Kamis (09/02/2023).
Pembagian sembako tersebut menyasar ke mantan jurnalis Aleks Haman (59) di kampung Popor-Cancar, Kelurahan Wae Belang, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai. Aleks sendiri telah lama menderita stroke dan sudah aktif lagi bekerja di media massa.
Ronald Tarsan, perwakilan Jurnalis Manggarai mengatakan, selain bersilahturahmi, kunjungan tersebut merupakan bentuk komitmen pekerja pers di Manggarai untuk tetap bersatu membangun komunikasi lintas generasi antara sesama jurnalis.
Sumbangan tersebut kata dia, sebagai bentuk dukungan sesama teman seprofesi agar tetap kompak.
Ia menjelaskan, kegiatan sosial ini juga merupakan tradisi Jurnalis Manggarai untuk terus berbuat baik di tengah kekurangan mereka masing-masing.
“Harus ada wadah untuk mempersatukan jurnalis sepuh di NTT, khususnya Manggarai agar bisa bersilahturahmi dengan teman seprofesi. Lebih dari itu, wadah ini sangat penting untuk bisa menyalurkan berbagai macam ide, gagasan dan aspirasi untuk kebaikan bersama,” jelas dia.
Menurut Ronald, Jurnalis Manggarai juga perlu membangun tradisi diskusi bersama dengan jurnalis senior agar bisa menambah wawasan dan pengetahuan, sehingga bisa membangun demokrasi yang berkualitas seperti tema HPN 2023 “Pers Bebas Demokrasi Bermartabat”.
“Kualitas demokrasi bergantung kepada empat pilar yakni eksekutif, legislatif, yudikatif dan pers sebagai pilar keempat demokrasi,” ujarnya usai kegiatan sosial tersebut.
Pada kesempatan itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah mendukung kegiatan sosial tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah mendukung kegiatan sosial teman-teman jurnalis. Semoga bantuan dan dukungan bisa berguna bagi yang membutuhkan dan semoga sukses selalu dalam berkarya,” ucap dia.
Di hadapan awak media, Aleks Haman mengucapkan terima kasih kepada perwakilan Jurnalis Manggarai kerena telah mengujungi kediamannya.
Aleks berpesan, rasa solidaritas sebagai sesama profesi tetap harus ditingkatkan demi menjaga marwah kuli tinta di Manggarai.
“Atas nama keluarga, saya ucapkan terima kasih atas kebaikan dari teman-teman jurnalis Manggarai,” ujarnya.
Pitra kelahiran Weol, 8 Agustus 1964 itu mengakui, dirinya saat ini tidak bisa lagi melaksanakan kegiatan jurnalistik karena mengalami sakit stroke sejak tujuh tahun lalu.
Aleks mengakui, dirinya sangat mencintai profesi jurnalis karena bisa memperjuangkan hak-hak mereka yang tertindas.
Bahkan kebebasan pers kata dia, harus terus dilindungi demi menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.
“Saya tidak bisa lagi bekerja keras apalagi berpikir yang berat seperti penulis pada umumnya,” tukas dia.
Mantan jurnalis Pos Kupang itu menuturkan, dirinya termotivasi menjadi jurnalis karena saat masa kuliah ia sering menulis di sejumlah media massa tentang masalah pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk itu, ia termotivasi untuk menjadi wartawan kala itu. Bahkan ia mengaku terus memperjuangkan hak-hak orang lemah saat menjadi jurnalis.
Suami dari Maria Jelina itu menjelaskan, sejak tahun 2015 lalu ia mengalami sakit stroke setelah meliput kegiatan tambang mangan di Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur. Sejak saat itu, dirinya tak bisa lagi menjalani aktivitasnya sebagai jurnalis.
“Semoga teman-teman pers Manggarai selalu diberikan kesehatan serta selalu dalam perlindungan Tuhan saat menjalankan tugas jurnalistik,” jelas jurnalis senior itu.
Sekadar diketahui, perwakilan Jurnalis Manggarai yang menemui Aleks Haman bersama istri dan beberapa anaknya untuk bersilaturahmi antara lain, Ronald Tarsan, jurnalis MNC Media; Engkos Pahing, Kumparan.com dan Kons Hona, jurnalis Zonalinenews.com turut memberikan bantuan berupa sembako (sembilan bahan pokok) kepada keluarga Aleks Haman. [VoN]