Borong, Vox NTT- Stefanus Gandi sejak beberapa tahun terakhir berniat untuk ikut bertarung dalam hajatan pemilihan legislatif pada Februari tahun 2024 mendatang. Dia adalah bakal calon Anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT 1.
Pria yang akrab disapa Stefan itu
memang sejak awal sudah bercita-cita ingin membangun gaya politik berbeda. Demi meminta dukungan pada pileg 2024 mendatang, Stefan berkomitmen ingin menembus berbagai pelosok di daerah pemilihannya yang meliputi Pulau Flores, Lembata dan Alor.
Ia pun rela menempuh perjalanan jauh dari kampung ke kampung, meski memang kondisi cuaca dan medan yang ekstrem.
Membagikan rute perjalanan sehari-hari menuju tempat yang ia kunjungi, Stefan seketika menuai empati masyarakat. Bahkan, komitmenmya untuk bertemu masyarakat di pelosok-pelosok membuat anggota timnya sampai lemas.
Pada Selasa (28/02/2023), Stefan dan rombongan berkunjung ke Kampung Kas, Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur.
Ke kampung ini tentu saja bukan perkara mudah. Sebab, selama kurang 2,8 kilometer dari jalan Trans Flores, Stefan dan timnya harus rela melewati jalan yang dipenuhi rumput liar.
Sepanjang sisi jalan dipenuhi tumbuhan rumput liar. Padahal lokasinya tak jauh dari tempat wisata Nanga Lok. Lokasi ini terpilih masuk 10 besar nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2022.
Kondisi jalan ke Kampung Kas memang memprihatinkan. Bagaimana tidak, jalan di samping teluk Nanga Lok itu memang sudah ditelford, namun batu-batu itu tampak sudah tidak kelihatan lagi. Yang tersisa hanya tanah dan pada beberapa titik dipenuhi rumput.
Bustam, salah seorang warga Kampung Kas mengaku jalan tersebut sudah pernah ditelford menggunakan Dana Desa Golo Lijun beberapa tahun sebelumnya.
“Pernah telford pakai dana desa. Panjangnya kurang lebih 2,8 kilometer. Padahal komoditas unggulan kami di sini jagung, padi kelapa, dan lain-lain yang membutuhkan jalan bagus untuk memasarkannya,” kata Bustam kepada wartawan.
Sebab itu, dia berharap agar pemerintah segera memperhatikan jalan menuju Kampung Kas.
Tak hanya soal jalan rusak keluhan Bustam. Ia juga meminta pemerintah agar segera memperhatikan penerangan listrik ke kampung yang dihuni 30 Kepala Keluarga (KK) itu. Sebab, puluhan tahun Indonesia merdeka, selama itu pula warga Kampung Kas merindukan kehadiran listrik.
Sementara itu, Stefan mengatakan proses politik memang butuh perjuangan. Politik sebenarnya hendak mengingatkan tugas politikus sesungguhnya, yakni melaksanakan kehendak rakyat.
“Terkait hal ini maka politisi harus punya komitmen agar sebisa mungkin bertemu masyarakat dari kampung ke kampung. Meski pelosok dan jalannya susah harus tembus. Hal ini untuk bisa mendengar langsung keluhan masyarakat sebagai bekal duduk di lembaga legislatif,” kata Direktur PT Indojet Sarana Aviasi itu.
Stefan sendiri memang dalam gebrakan politiknya selalu membagikan bantuan untuk pembangunan fasilitas umum seperti gereja, masjid, dan rumah adat.
Gebrakan ini menurut politisi PAN itu, tidak saja karena dirinya hendak maju ke Senayan, tetapi untuk mengubah pola money politics ke kepentingan umum.
“Ini bukan transaksional politik. Tapi bantuan yang saya berikan untuk kepentingan umum dan sekiranya bisa membekas,” katanya. [VoN]