Oleh: Oswin Firmalia Tan Delima
Pendidikan yang kita kenal saat ini telah menjadi kebutuhan dasar setiap manusia. Sebab, pendidikan dapat mengubah seseorang dan menjadi kemajuan untuk bangsa.
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka kita akan memiliki kesempatan untuk sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Namun pada kenyatannya kualitas pendidikan di negara kita tidak sebagus seperti di negara lain.
Pada tahun 2021, pendidikan di Indonesia berada pada peringkat ke-54 dari 78 negara. Peringkat ini dipublikasikan oleh Word Population Review.
Angka tersebut masih belum terlalu unggul jika dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Tenggara. Ini menjadi bukti bahwa tingkat pendidikan di negara kita masih kurang dan sangat minim.
Mungkin salah satu faktornya adalah kurangnya minat dalam pendidikan serta kurangnya kesadaran dan percaya diri terutama generasi-generasi penerus bangsa.
Di mana, mereka lebih memilih pekerjaan lain dibandingkan dengan melanjutkan sekolah/pendidikan.
Contohnya banyak orang di luar sana yang orangtuanya masih mampu membiayai pendidikan anak, tetapi anak lebih memilih menjadi sopir, preman, dan lain sebagainya.
Faktor yang kedua kurangnya percaya diri, di mana seorang anak yang mempunyai kemampuan di bidang tertentu tetapi mereka masih belum bisa mengakui kemampuannya dan masih meragukan apa yang ada dalam diri atau dengan kata lain kurangnya rasa percaya diri.
Dan faktor yang ketiga anak-anak jaman sekarang ini lebih fokus kepada HP daripada membaca buku. Contohnya; banyak anak-anak yang membuang waktu mereka dengan mengakses situs-situs yang ada di HP misalnya, bermain TikTok, WhatsApp, IG, dan bermain game. Hal ini yang membuat mereka menjadi malas belajar dan mengakibatkan putus sekolah.
Untuk mengatasi masalah tersebut peran guru sangat penting sebagai motivator. Guru harus memberikan motivasi kepada anak-anak betapa pentingnya pendidikan.
Selain sebagai motivator, guru juga berperan sebagai administrator di mana dia menjelaskan tentang penggunaan internet dan komputer kepada anak-anak agar mereka tidak menyalahgunakan media sosial. Sebab, banyak sekali kejadian-kejadian pada anak-anak akibat menyalahgunakan media sosial (internet), contohnya membuka situs-situs pornografi.
Guru juga menjadi falisilitator di mana guru menjelaskan kepada anak-anak tujuan dari pendidikan dan membantu anak-anak mencapai tujuan tersebut.
Contohnya; guru yang memberikan ilmu pengetahuan dan membimbing anak-anak sampai selesai sekolah.
Dan, bukan hanya guru peran orangtua juga sangat penting. Orangtua wajib mengontrol anaknya saat belajar maupun kegiatan lainnya. Sebab, bimbingan orangtua juga sangat dibutuhkan untuk menciptakan anak-anak terdidik. Karena pendidikan pertama dan utama adalah dalam keluarga.
Namun pada kenyataannya ada sebagian guru yang belum memahami tugas dan tanggung jawabnya. Mereka memberikan contoh yang tidak baik kepada siswa/siswi.
Contohnya; ada sebagian guru yang masuk ke kelas tetapi tidak menjelaskan materi dan hanya mengisi absen.
Ini menjadi bukti bahwa guru tersebut dapat memberikan dampak negatif kepada anak-anak dan mungkin saja anak-anak akan menirunya.
Agar tidak terjadi hal-hal demikian, lembaga pendidikan sekarang dituntut untuk dapat melahirkan lulusan yang berkualitas dan kompetetif karena persaingan dan perlombaan antarbangsa yang tengah berlangsung sangat intensif.
Para lulusan juga diharapkan memiliki keahlian dan kompetensi yang baik untuk menciptakan generasi penerus yang unggul dan terdidik.
Pendidikan sangat penting di mana potensi kita berkembang dan menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
Dan bukan hanya itu, pendidikan juga dapat menciptakan generasi yang terdidik dan unggul sehingga nanti kita mampu bersaing dengan negara lain, dan di situlah negara kita ini dapat dikenang sepanjang masa karena warga negaranya mempunyai bakat dan kemampuan untuk menciptakan generasi-generasi yang terdidik.
Sehingga di saat kita dikasih kesempatan untuk melanjutkan pendidikan gunakanlah kesempatan itu dengan sebaik mungkin.
Jika kita sudah mencapainya kita berikan pengetahuan tersebut kepada generasi yang akan datang, karena masa depan negara Indonesia ada di tangan kita sebagai generasi penerus bangsa.
Penulis adalah mahasiswi PGSD Unika St. Paulus Ruteng. NPM 21103120. Kelas: 2022 C