Labuan Bajo, Vox NTT- PT Ekosistem Bisnis Nusantara (Ekosis) bersama Komisi PSE Keuskupan Ruteng mengadakan perayaan panen perdana padi organik dengan menggunakan kombinasi pupuk alami yakni Jadam – Ecoenzym – Biosaka di lahan demplot milik Antonius Kaus (63) di Kawasan Pong Nombong, Desa Daleng, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat pada Senin (29/05/2023).
Panen perdana itu dihadiri oleh Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat dan Business Development Ekosis untuk wilayah NTT Yohanes Robby Setiawan.
Pola Pertanian Organik Jadam, Eko Enzime dan Biosaka ini sebagai pilot project padi organik di Kabupaten Manggarai Barat dengan memanfaatkan lahan seluas 5 hektare (Ha) yang sudah ditanam sejak bulan Februari 2023 yang lalu.
Business Development Ekosis untuk wilayah NTT Yohanes Robby Setiawan mengatakan, Tim Ekosis mengenalkan nama yang akan dijadikan merek beras 100% pupuk organik alami ini, yaitu beras Tiga Raja.
Harapanya beras ini akan dikenal secara nasional sebagai beras Tiga Raja dari Nusa Tenggara Timur.
“Nama ini mengandung makna mewakili 3 Kabupaten Manggarai yakni Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur,” kata Yohanes
Yohanes menjelaskan, Ekosis sebagai perusahaan agribisnis digital berupaya untuk menghubungkan para petani langsung ke pasar yang membutuhkan khususnya di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
Ekosis, kata Yohanes, ingin membantu para petani khususnya di wilayah Lembor yang mayoritas adalah petani padi agar mampu menjual hasil berasnya ke sektor pariwisata Kabupaten Manggarai Barat.
Namun informasi dari lapangan yang didapatkan, jelasnya, ternyata masih ada persoalan terkait kualitas beras Lembor yang perlu ditingkatkan.
Sebab itu, Ekosis mengambil langkah untuk ikut mendorong dan mendukung upaya tersebut ke arah yang lebih serius dan berkelanjutan, dengan berkolaborasi bersama Komisi PSE Keuskupan Ruteng.
“Kami bersama PSE Keuskupan Ruteng melakukan uji coba penanaman padi dengan 100% menggunakan metode pupuk organik alami, yakni Jadam, Ecoenzym, dan Biosaka. Pula, 100% tanpa kotoran hewan,” jelasnya.
Yohanes menambahkan, Ekosis dalam hal ini memberikan jaminan kepada petani jika hasil uji coba ini tidak berhasil maka pihak Ekosis akan mengganti 100% kerugian petani.
“Dan puji Tuhan semua bersyukur uji coba ini berhasil,” tutup Yohanes.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba