Reo, Vox NTT- Rumah Sakit (RS) Pratama Reo di Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur resmi beroperasi. Hal itu ditandai dengan launching perdana oleh Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit, Sabtu (16/9/2023).
Dengan diluncurkannya Rumah Sakit tipe D itu, maka izin operasi pun dimulai, baik fisik, peralatan maupun tenaga medis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Bertholomeus Hermopan dalam sambutannya mengatakan, Rumah Sakit Pratama Reo ini dibangun di atas tanah sawah milik Pemerintah Kabupaten Manggarai. Atas hasil survei, tanah sawah ini dianggap sangat layak mendirikan Rumah Sakit.
Sementara anggaran yang dikucurkan dalam pembangunan Rumah Sakit ini, kata Bertholomeus, bersumber dari APBN sebesar Rp69 miliar dengan rincian Rp41 miliar untuk pembagunan fisik dan 30 miliar untuk peralatan.
Sedangkan terkait tenaga kesehatan, katanya lagi, pihaknya sudah menyiapkan 43 tenaga medis, baik yang PNS maupun honorer untuk bekerja di Rumah Sakit Pratama Reo. Sedangkan tenaga Dokter pihaknya menyiapkan 2 orang dokter umum.
Semua tenaga medis yang dikerjakan di Rumah Sakit Pratama ini, tambah dia, sudah mengikuti magang di RSUD Ruteng dan mereka sudah dibekali ilmu sesuai bidang.
“Sedangkan dokter spesialis belum dan nanti akan didatangkan bersamaan proses berjalan,” pungkas pria yang dipercayai sebagai direktur sementara Rumah Sakit Pratama Reo itu.
Sementara itu, Bupati Nabit dalam sambutannya mengatakan, launching Rumah Sakit Pratama Reo ini bukan soal jago atau prestasi. Namun soal kepedulian yang harus dijaga bersama.
Buah dari kepedulian itu, kata Nabit, sudah diwujudkan dalam pembangunan Rumah Sakit Pratama Reo, sehingga sekarang masyarakat boleh menikmatinya.
“Bahwa kemudian tersimpan janji politik yah itu juga merupakan bagian dari kepedulian,” katanya.
Perjuangan berdirinya Rumah Sakit Pratama Reo, kata Nabit, berawal dari niat baik untuk masyarakat Manggarai. Semua berproses secara pasti hingga bertemu pula dengan orang baik yang mau membantu.
“Setiap niat baik pasti ketemu dengan orang baik. Hasilnya kita bisa rasakan bersama,” ujar dia.
Ia menambahkan, dengan beroperasinya Rumah Sakit ini pihaknya berharap para tenaga medis bekerja secara profesional dalam menangani pasien.
“Tidak minta banyak, cukup kesembuhan. Kepada petugas medis kami titipkan semua pasien untuk disembuhkan, karena salah tujuan rumah sakit ini berdiri untuk merawat orang,” tuturnya.
Ia pun berharap kepada para medis agar tahan terhadap keraguan dan kritikan pasca Rumah Sakit Pratama ini berdiri. Tidak harus menjawab dan membela diri, anggap saja itu sebagai masukan positif.
Sebelum Rumah Sakit ini berdiri, lanjut dia, ada banyak keraguan yang datang dan setelah berdiri ada banyak juga kritikan yang masuk. Karena itu terimalah kritikan itu sebagai masukan positif, tidak harus menjawab dan membela diri.
“Kalau kritik tidak sesuai fakta maka sajikan saja faktanya dengan bekerja. Kalau kritik sesuai fakta maka perbaiklah tanpa harus menjawab,” ulang Nabit dengan mata sedikit berkaca-kaca.
Bupati terpilih Pilkada 2020 ini juga menyinggung soal latar belakang berdirinya Rumah Sakit Pratama Reo atas dasar menjawab kebutuhan masyarakat khususnya yang berada di wilayah pantai utara.
Dulu sebelum Rumah Sakit ini ada, kata dia, masyarakat Reo dan sekitarnya hanya berharap pada Puskesmas, tetapi faktanya Puskesmas belum bisa menunjang secara penuh dari segi perawatan dan pengobatan.
Tak hanya itu, sambung Nabit, banyak muncul kejadian pasien rujuk meninggal di jalan karena keterbatasan peralatan di Puskesmas. Maka dari itu pihaknya berupaya untuk membangun satu Rumah Sakit di wilayah Reo.
“Apakah kita harus bertahan pada fakta ini. Yah tentu tidak,” ujar Nabit.
Ia pun berharap masyarakat bisa bersyukur dengan adanya Rumah Sakit ini. Sebab, menurut dia, level Rumah Sakit dan Puskesmas sangat beda jauh dalam hal penyediaan peralatan dan tenaga medis.
“Berbicara rumah sakit luas, skop dan wilayahnya luas, bisa terima pasien dari mana saja. Tetapi berbicara puskesmas cenderung tidak luas karena hanya berada pada satu wilayah, peralatannya juga terbatas. Itulah yang membedakan rumah sakit dan puskesmas,” pungkas Nabit.
Dengan demikian, masih Nabit, masyarakat Reok, Reok Barat, Manggarai Barat dan juga Manggarai Timur bisa memilih Rumah Sakit Pratama Reo untuk datang berobat.
“Ini kabar gembira untuk orang Reo, Robek, Kajong sampai Rego Manggarai Barat dan juga Dampek Manggarai Timur untuk datang merawat di Rumah Sakit Pratama Reo, tidak perlu jauh-jauh lagi ke Ruteng,” tutup Nabit.
Untuk diketahui, acara launching itu ditandai dengan pemukulan gong dan pengguntingan pita. Sedangkan tanda resmi beroperasi pihak Rumah Sakit Pratama Reo langsung menerima pasien 01 riwayat penyakit gula. Pasien itu diperiksa langsung oleh Dokter dan kemudian diberi obat-obatan
Hadir juga dalam acara lauching itu Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena didampingi sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Manggarai lainnya, yakni Simprosa Rinasari Gandut, Yoakim Yohanes Jehati, Kamsudin Usman dan Yohanes Hardum Nonto.
Turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Matias Masir, Kapolres Manggarai AKBP. Edwin Saleh, Dandim 1612 Manggarai Arh. Drian Priyambodo, Kadis Kesehatan Bertholomeus Hermopan, para Camat di wilayah pantura, para Lurah, para Kades, para tenaga medis, insan pers dan undangan lainnya.
Kehadiran Rumah Sakit Pratama Reo merupakan perjuangan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena.
Dalam jabatan dan posisinya sebagai anggota DPR RI mewakili NTT, Melki Laka Lena sangat getol dan terus mendorong mitra kerja Kementerian Kesehatan untuk memperkuat fasilitas kesehatan di NTT.
Hasilnya, pemerintah pusat membangun puskesmas di sejumlah kabupaten di NTT, peningkatan kapasitas RSUD hingga pembangunan RS Pusat dan Internasional di daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
”Saya terus berjuang lewat Kementerian Kesehatan untuk membangun berbagai fasilitas kesehatan di Nusa Tenggara Timur. Kita membantu RSUD. Berbagai RSUD di NTT terus mendapat perhatian yang kami perjuangkan lewat Kementerian,” kata Melki saat menyampaikan sambutan pada peresmian RS Pratama Reo.
Kata dia, kehadiran Rumah Sakit Pratama Reo adalah bentuk tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat dari NTT.
Sebagai DPR RI, ia memerankan fungsi legislatif untuk mendorong kebijakan dalam rangka memperkuat fasilitas kesehatan di NTT.
Melki juga telah berjuang menghadirkan 50 puskesmas yang tersebar di seluruh NTT dan telah membangun rumah sakit pratama di Kabupaten Manggarai, TTS, dan TTU.
“Puskesmas kita dorong hadir di NTT. Rumah Sakit Pratama di Manggarai, TTS, dan TTU. Yang gagal bangun itu di Kabupaten Ende dikarenakan pemda gagal tender sehingga uang dikembalikan ke pusat,” ujar ketua DPD I Partai Golkar NTT itu.
“Kami akan dorong terus agar pembangunan kesehatan di NTT bisa maksimal,” sambungnya.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada kontrak pelaksana RS Pratama Reo, yang sudah bekerja dengan baik.
Kontributor: Berto Davids
Editor: Ardy Abba