Ruteng, Vox NTT- Sejak terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2019–2024, Melki Laka Lena terus berjuang untuk kepentingan kesehatan masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kini, politisi Golkar itu menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI. Dalam jabatan dan posisinya sebagai anggota DPR RI mewakili NTT, Melki Laka Lena sangat getol dan terus mendorong mitra kerja Kementerian Kesehatan untuk memperkuat fasilitas kesehatan di NTT.
”Saya terus berjuang lewat Kementerian Kesehatan untuk membangun berbagai fasilitas kesehatan di Nusa Tenggara Timur. Kita membantu RSUD. Berbagai RSUD di NTT terus mendapat perhatian yang kami perjuangkan lewat Kementerian,” kata Melki saat menyampaikan sambutan pada acara peresmian Rumah Sakit Pratama Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai pada Sabtu (16/9/2023).
BACA JUGA: Resmi Beroperasi, Rumah Sakit Pratama Reo Serap 43 Tenaga Medis
Buah dari perjuangannya, pemerintah pusat telah membangun puskesmas di sejumlah kabupaten di NTT. Ada juga peningkatan kapasitas RSUD dan pembangunan Rumah Sakit Pusat dan Internasional di daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) itu memerankan fungsi legislatif untuk mendorong kebijakan dalam rangka memperkuat fasilitas kesehatan di NTT.
Ia mengklaim telah berjuang menghadirkan 50 puskesmas yang tersebar di seluruh NTT dan telah membangun rumah sakit pratama di Kabupaten Manggarai, TTS, dan TTU.
“Puskesmas kita dorong hadir di NTT. Rumah sakit pratama di Manggarai, TTS, dan TTU. Yang gagal bangun itu di Kabupaten Ende dikarenakan Pemda gagal tender sehingga uang dikembalikan ke pusat,” ujar ketua DPD I Partai Golkar NTT itu.
Salah satu hasil kerja kerasnya adalah pembangunan Rumah Sakit Pratama Reo. Kini, rumah sakit yang dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi Kementerian Kesehatan itu telah berdiri kokoh di atas lahan milik Pemerintah Kabupaten Manggarai yang berlokasi di Reo, Kecamatan Reok.
Total pembangunannya tidak main-main, yakni sebesar Rp60.772.788.083 (60 miliar). Dengan dana sebesar ini diharapkan keberadaan Rumah Sakit Pratama Reo dapat menjadi salah satu simbol kemajuan pada dunia kesehatan.
Kata dia, kehadiran Rumah Sakit Pratama Reo adalah bentuk tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat dari NTT.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada kontraktor pelaksana Rumah Sakit Pratama Reo, yang sudah bekerja dengan baik.
“Kami akan dorong terus agar pembangunan kesehatan di NTT bisa maksimal,” sambungnya.
Penulis: Ardy Abba