Jakarta, Vox NTT- Ketua Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (Kompak) Indonesia, Gabriel Goa, mengatakan komitmen Presiden Joko Widodo untuk mengelola Migas dalam negeri masih jauh dari harapan.
Presiden RI Jokowi dan Dirut Utama Pertamina Nicke Widyawati, kata dia, berharap SDM Nasional mampu mengelola potensi Migas dalam negeri saat meninjau proses produksi minyak dan gas bumi (Migas) di Kawasan PT Pertamina Hulu Rokan Dumai, Kota Dumai pada 5 Januari 2023 lalu.
Hal ini menurut Gabriel, masih jauh harapan kalau masih terjadi praktik kongkalikong alias Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) dalam pengelolaan yang melibatkan vendor-vendor kurang profesional, berintegritas dan bahkan abal-abal.
“Hanya andalkan hasil kongko-kongko di Lapangan Golf semata dan jaminan komisi alias gratifikasi dalam praktik tindak pidana korupsi (Tipikor),” ujar Gabriel dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Senin (18/09/2023).
Fakta membuktikan, lanjut dia, ada kecelakaan tragis yang mengakibatkan kematian karyawan di lokasi kerja.
Hal ini memperlihatkan K3 sebagaimana persyaratan utama dari Kemnaker diabaikan.
Ia menyatakan, penyelidikan dan penyidikan kasus kematian tragis karyawan “dipetieskan” bahkan “diesbatukan” oleh aparat penegak hukum di Riau.
Kemudian, kata Gabriel, adanya pemanggilan pihak DPRD Riau untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Namun faktanya Dirut PT Pertamina Hulu Rokan menghindar dan tidak menghargai Wakil Rakyat Riau.
Lalu, adanya aksi dan tuntutan KNPI Riau yang mempersoalkan praktik kongkalikong yang diduga dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Rokan dengan PT Adil Utama dalam pemenangan proyek pengadaan tiang listrik (power pole) yang bernilai 340 miliar rupiah.
“Tuntutan KNPI jelas mendesak Dirut PT Pertamina Hulu Rokan, Chalid Said Salim untuk mencopot Edi Susanto (Vice President Procure & Contracting) dan Irfan Zaenuri (Executive Vice President Business Support) yang diduga kuat ikut bermain dalam meloloskan PT Adil Utama untuk memenangkan proyek pengadaan tiang listrik (power pole),” tegas Gabriel.
Menyikapi hal tersebut, Kompak Indonesia akan melakukan langkah-langkah nyata yakni, pertama, melaporkan dan bekerja sama dengan KPK RI untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait dugaan tindak pidana Korupsi di PT Pertamina Hulu Rokan, Dumai, Riau.
Kedua, melaporkan resmi ke Ombudsman RI terkait dugaan kuat maladministrasi.
Ketiga, melaporkan ke Komnas HAM RI terkait dugaan pelanggaran HAM yakni pengabaian hak-hak pekerja hingga kematian karyawan tragis tanpa kepastian hukum dan pemenuhan hak-hak korban dan keluarga.
Keempat, melaporkan resmi ke Presiden Jokowi terkait praktek KKN, tidak adanya kompetensi dan integritas pengelola PT Pertamina Rokan Hulu dan vendor-vendor abal-abal hasil kongkalikong di Lapangan Golf.
“Berangus mafia Migas untuk Indonesia Maju dan Sejahtera!” ujar Gabriel Goa.
Penulis: Ardy Abba