Kupang, Vox NTT- Penjabat Gubernur NTT Ayodhia G. L. Kalake mengunjungi PT Kawasan Industri Bolok (KIB), yang terletak di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Jumat (22/09/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Ayodhia mengajak PT KIB untuk mengemas dan mendesain master plan Kawasan Industri Bolok yang baik untuk ditawarkan atau dipromosikan kepada investor.
“Kita akan bersama-sama mempromosikan kawasan ini kepada para investor,” katanya, sebagaimana dilansir dalam siaran pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT.
Ia mengatakan, dengan latar belakangnya dari Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) tentu saja ada tanggung jawab moral untuk meningkatkan investasi di NTT.
Menurut Ayodhia, Provinsi NTT punya banyak potensi dari kekayaan alam. Ia sendiri, misalnya, sudah melihat pengembangan garam di Kabupaten Kupang. Kemudian pada beberapa tempat lain di NTT dengan potensi yang beraneka ragam.
“Untuk terus bertumbuh menjadi industri maka perlu ada investasi untuk pengembangan potensi tersebut,” kata Ayodhia.
Ia menngingatkan bahwa investor atau perusahaan asing yang ingin menanamkan modal atau berinvestasi di sebuah daerah tentu saja akan menanyakan beberapa seperti; kejelasan status lahan, sumber energi, sumber air, dan akses masuk dan keluar produk dari industri tersebut. Hal ini penting agar ada interkoneksi untuk mendukung berkembangnya kawasan industri.
“Jadi, untuk mengundang para investor maka harus diperhatikan hal – hal tersebut,” katanya.
Sementara itu, Dirut PT KIB Gabriel Kenan Budi mengungkapkan, lahan PT KIB saat ini seluas 900 hektare dan sedang terus dikembangkan.
Kawasan Industri Bolok seluas 900 hektare tersebut dibagi dalam 4 hamparan. Hamparan I dengan luas 203 hektare, telah bersertifikat Hak Pengelolaan Lahan yang diterbitkan oleh BPN Provinsi NTT. Sedangkan, Hamparan II, III dan IV dalam proses untuk penerbitan sertifikat.
Gabriel menjelaskan, dari luas kawasan 900 hektare tersebut diperuntukkan dengan membagi penggunaan lahan dalam beberapa zona yaitu industri, logistik dan pergudangan, fasilitas pelayanan pengawasan, fasilitas komersial, perumahan, ruang terbuka hijau, serta jaringan jalan dan utilitas.
Ia menambahkan, ke depannya akan dibangun pelabuhan perikanan terintegrasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI pada area seluas 21 hektare pada Hamparan II. Kemudian, akan dibangun Pelabuhan Roro pada Hamparan I. Lalu, akan dibangun New Kupang Port pada Hamparan III. [VoN]