Betun, Vox NTT- Dinas Pariwisata Malaka mengadakan forum diskusi dan peluncuran Buku “Malaka Paradise” di aula Kantor Bupati Malaka, Senin (23/10/2023).
Diskusi dan peluncuran buku ini dibuka oleh Bupati Malaka Simon Nahak yang kemudian dipandu oleh Sekda Malaka, Ferdinand Un Muti dan RD. Dr. Florens Maxi Un Bria sebagai narasumber.
Diketahui, buku “Malaka Paradise” berisikan tulisan dan foto yang menggambarkan pesona dan budaya Kabupaten Malaka sekaligus sebagai bahan promosi pariwisata di kabupaten itu.
Dalam kesempatan itu, RD. Florens Maxi Un Bria menyampaikan pentingnya menulis sebagai investasi budaya agar tetap terjaga dan terawat hingga generasi ke generasi. Menurut putera asal Manlea Malaka ini, referensi tentang Malaka apabila dicari di mesin pencairan google masih sangat minim.
“Ya hal ini karena masih sangat jarang artikel yang menulis tentang Malaka. Mari kita mulai menulis untuk pariwisata dan Kebudayaan di Kabupaten Malaka,” kata RD. Florens, penulis buku yang cukup dikenal di Indonesia.
Pada kesempatan itu juga, Bupati Malaka Simon Nahak menyampaikan apresiasi yang sebesar – besarnya kepada tim penulis buku “Malaka Paradise” dan Dinas Pariwisata Malaka.
“Lebih baik memulai, daripada berkomentar. Buku ini menurut saya sangat biasa. Kenapa, buku ini ditulis langsung dengan dua bahasa. Ini langkah yang bagus dan saya apresiasi. Menulis itu promosi pariwisata. Kita bisa tahu tentang Malaka, apabila kita membaca buku ini,” ungkap Simon.
“Buku ini bagus, tapi lebih bagus lagi apabila dibaca oleh kita semua,” imbuh dia.
Sebagai informasi, buku “Malaka Paradise” ini diterbitkan oleh Caritas Publishing House Indonesia di Jalan Keuangan Negara – Oebobo – Kupang, NTT.
Kontributor penulis antara lain; Aloysius Werang, Januarius Boko, Mali Benyamin Mikhael, Herman Seran, Pius Klau Muti, RD.Yudel Neno, Maria N. Luan, Hendriana Lopo, Fransiskus Fahik, Marselinus Nurak, Yohanes Berchmans Nahak, Yohanes Kondradus Klau, Yohanes Tahu, Oktovianus Ulu Bere, Kristoforus Benyamin Fahik Berek, Yosef Gidelfridus Bau, Markadimus Tenu Jenahas, Yansen Bau, Wilfridus Wedi, Aloysius Gonzaga Bria, Yoseph Kupertino Neri Molo, Fridolinus Moruk, Thomas Seran, Agustinus Andreas Tahu.
Penulis: Frido Umrisu Raebesi